TRANSFER GEN ANTIVIRUS PADA EMBRIO UDANG WINDU, Penaeus monodon DALAM BERBAGAI KONSENTRASI DEOXYRIBO NUCLEIC ACID
Abstract: Teknologi
transgenesis khususnya rekayasa genetik untuk menghasilkan udang windu resisten
penyakit merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam upaya
pemecahan masalah penyakit yang menimpa budidaya udang windu. Teknologi
transgenesis khususnya transfer gen antivirus pada udang windu telah berhasil
dilakukan melalui teknik transfeksi. Meskipun demikian optimalisasi komponen
teknologi tersebut masih perlu dilakukan. Konsentrasi DNA gen merupakan salah
satu komponen teknologi transgenesis yang harus dioptimalkan untuk mendapatkan
efisiensi dalam transfer gen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui konsentrasi
DNA gen antivirus yang optimal sebagai bahan transfer gen ke embrio menggunakan
metode transfeksi. Embrio udang windu yang diperoleh dari hasil pemijahan induk
asal Aceh, dikoleksi 5-10 menit setelah memijah dengan kepadatan 625 telur/2
mL. Transfeksi dilakukan dengan menggunakan media larutan transfeksi jetPEI
dengan konsentrasi DNA gen antivirus sebagai perlakuan, yakni: 5, 10, dan 15 µg
serta kontrol positif (tanpa plasmid DNA) dan negatif (tanpa plasmid DNA dan
larutan transfeksi), masing-masing 3 ulangan. Embrio hasil transfeksi
ditetaskan pada stoples berisi air laut sebanyak 2 L yang diletakkan pada
waterbath. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen antivirus telah berhasil
diintroduksi ke embrio udang windu. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
perbedaan konsentrasi DNA (5-15 µg) tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap
daya tetas embrio udang windu. Analisis ekspresi gen pada larva udang windu
juga menunjukkan adanya aktivitas ekspresi gen antivirus pada semua perlakuan
konsentrasi DNA, di mana ekspresi gen antivirus pada larva transgenik lebih
tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa transfeksi). Sintasan pasca-larva
PL-1 yang didapatkan pada penelitian ini adalah 12,0%; 10,0%; 10,6%; 12,3%; dan
14,2% masing-masing untuk perlakuan konsentrasi plasmid DNA 5 µg, 10 µg, 15 µg,
kontrol positif dan negatif, di mana konsentrasi DNA yang berbeda tidak
memperlihatkan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap sintasan larva PL-1. Hasil
penelitian ini berimplikasi bahwa untuk alasan efisiensi, konsentrasi DNA 5 µg
disarankan untuk digunakan dalam transfer gen pada embrio udang windu.
Keywords: transfer gen; gen
antivirus; udang windu; konsentrasi DNA
Penulis: Andi Parenrengi, Andi
Tenriulo, Syarifuddin Tonnek, Samuel Lante
Kode Jurnal: jpperikanandd110217