HUBUNGAN ANTARA IKAN INDIKATOR (CHAETODONTIDAE) DAN KONDISI KARANG DI PESISIR PULAU BIAK DAN KEPULAUAN PADAIDO

Abstract: Tulisan ini membahas tentang keeratan hubungan antara ikan kepe-kepe terhadap kondisi terumbu karang. Kajian dilakukan di 13 titik pengamatan di wilayah pesisir Pulau Biak dan Kepulauan Padaido pada tahun 2007 yang merupakan bagian dari program Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pada setiap titik pengamatan, metode transek garis (line intercept transek LIT) dipakai untuk mendapatkan data tentang kelimpahan (jumlah ikan atau specimen) dan keanekaragaman (jumlah jenis/species) ikan kepe-kepe serta kondisi karang (yang dikatakan dalam persentase tutupan karang hidup). Analisis regresi kemudian digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara kelimpahan dan keanekaragaman ikan kepe-kepe terhadap kondisi karang. Dari hasil penelitian tersensus sejumlah 28 spesies ikan kepe-kepe (22 jenis dari marga Chaetodon, dua jenis marga Forcipiger, dan emapt jenis marga Heniocus) dengan kelimpahan total 661 individu (ekor). Kondisi persentase tutupan karang hidup berkisar antara 9,1-46,3% dengan nilai rata-rata 25,8% (terumbu dalam kondisi sedang). Dari 13 stasiun pengamatan, dua set data tidak digunakan karena terlalu tinggi. Plot antara kelimpahan (jumlah individu) ikan kepe-kepe sangat kuat berkorelasi terhadap keanekaragaman jenis (jumlah spesies) (R2=0,95). Kelimpahan dan keanekaragaman jenis ikan kepe-kepe juga berkorelasi cukup kuat terhadap kondisi karang (persen tutupan karang hidup). Dari total 28 spesies ikan kepe-kepe, tujuh spesies memiliki persen kehadiran (FA) > 50% dengan peringkat tertinggi mulai dari Chaetodon klenii, Chaetodon trifaciatus, Chaetodon vagabundus, Chaetodon rafflesii, Chaetodon trifacialis, Chaetodon baronessa, dan Chaetodon citrinellus, Beberapa dari spesies tersebut memiliki keeratan hubungan yang kuat dengan kondisi terumbu karang.
Keywords: ikan kepe-kepe; korelasi; kelimpahan; keanekaragaman; kondisi terumbu karang; Biak; Kepulauan Padaido
Penulis: Jonas Lorwens
Kode Jurnal: jpperikanandd110216

Artikel Terkait :