Studi Mutu Kayu Jati di Hutan Rakyat Gunungkidul. VI. Kadar Zat Anorganik dan Keasaman
Abstract: Zat anorganik dan
keasaman telah terbukti dalam mempengaruhi sifat-sifat kayu. Paper-paper
sebelumnya dalam seri ini telah membahas sifat fisik dan kimia kayu jati dari
hutan rakyat. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kadar
zat anorganik dan keasaman kayu jati dari hutan rakyat Gunungkidul di 3 tempat
tumbuh dengan zona ekologis berbeda (Panggang, Playen, Nglipar). Parameter yang
diteliti adalah nilai pH, kadar abu (ASTM D-1102), kadar silika dan silikat
(SNI 14-1031-1989), dan kadar unsur zat anorganik (Ca, Mg, K, Na, Fe, Mn, dan
Cu) melalui Atomic Absorption Spectrophotometer. Kisaran kadar abu serta kadar
silika dan silikat secara berurutan adalah 0,38-2,62%, dan 0,01-1,17%. Kisaran
nilai kadar zat anorganik Ca, K, Mg, Na, dan Fe adalah 408–2919 ppm; 69-23705
ppm; 947-1653 ppm; 4-31 ppm; dan 0-326 ppm, secara berturutan sedangkan Mn dan
Cu tidak terdeteksi di semua sampel. Selanjutnya, kisaran nilai pH yang
diperoleh sebesar 5,23 – 6,98. Berdasarkan analisis variansi, kadar abu, silika-silikat,
dan Na dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh dan arah radial pohon (gubal,
teras luar, dan teras dalam). Kayu dari Playen (zona tengah/Ledok Wonosari)
menunjukkan nilai yang cukup tinggi untuk kadar abu dan silika-silikat. Faktor
arah radial pohon berpengaruh nyata pada unsur Ca, K, dan Mg melalui uji
Kruskal-Wallis. Dari analisis korelasi Pearson, didapatkan hubungan kuat antara
kadar abu dengan kadar silika-silkat (r = 0,77-0,88) serta kadar abu-Ca
(r=-0,51) dan kadar abu-Mg (r=0,59) di bagian teras. Dalam tingkat unsur,
hubungan terkuat diamati pada kadar Ca-Mg (r = -0,46). Perhatian khusus perlu
diberikan pada kadar silika-silkat yang relatif tinggi di sampel yang diamati
karena pengaruhnya terhadap penumpulan peralatan gergaji.
Keywords: ash content;
inorganic naterials; pH value; silica; Tectona grandis
Penulis: Ganis Lukmandaru,
Rudy Nur Hidayah
Kode Jurnal: jpkehutanandd170132