Studi Mutu Kayu Jati di Hutan Rakyat Gunungkidul. V. Sifat Kimia Kayu
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi sifat kimia kayu jati dari hutan rakyat
Kabupaten Gunungkidul. Pohon (dbh 28-37 cm) diambil dari tempat tumbuh berbeda
yaitu Nglipar, Panggang, dan Playen. Setiap tempat diambil 3 pohon sebagai
ulangan dan sampel yang digunakan adalah disk yang diambil dari bagian pangkal.
Penampang radial disk dibagi menjadi 3 bagian, yaitu gubal, teras luar, dan
teras dalam. Sifat kimia yang diuji adalah kadar holoselulosa, á-selulosa,
hemiselulosa, lignin, ekstraktif etanol-toluena, kelarutan dalam air panas,
kelarutan dalam NaOH 1%, dan abu. Sebagai pembanding, digunakan kayu jati
dewasa dari tegakan Randublatung (Perhutani). Kisaran nilai kimia dari komponen
dinding sel kayu jati Gunungkidul adalah kadar holoselulosa 75,76-79,74%,
á-selulosa 46,72-50,90%, hemiselulosa 27,41-30,14%, lignin 29,22-32,80%, dan
kelarutan dalam NaOH 1% sebesar 16,43-17,35%. Selanjutnya, kadar ekstraktif
etanol-toluena, kelarutan dalam air panas, dan abu adalah 5,04-10,77%,
2,74-7,85%, dan 0,60-1,66%, secara berurutan. Interaksi antara kedua faktor
berpengaruh nyata pada kadar holoselulosa, á-selulosa, hemiselulosa, dan
ekstraktif etanol-toluena. Faktor tempat tumbuh berpengaruh nyata pada kadar
abu sedangkan faktor radial berpengaruh nyata pada kadar kelarutan dalam air
panas dan abu. Kayu jati dari Gunungkidul memberikan nilai rerata kadar
ekstraktif etanol-toluena dan abu yang lebih rendah sedangkan nilai di
parameter lainnya masih dalam kisaran nilai kayu jati dari Randublatung.
Kata kunci: Tectona grandis, sifat kimia, hutan rakyat, arah radial,
Gunungkidul
Penulis: Ganis Lukmandaru,
Arsyi Rahman Mohammad, Pito Wargono, Vendy Eko Prasetyo
Kode Jurnal: jpkehutanandd160234