STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA UDANG GALAH GIMACRO

Abstract: Berdasarkan kajian sosial dan ekonomi mengenai usaha budidaya udang galah pada sentra produksi udang di Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, dan Ciamis, Jawa Barat memperlihatkan hasil bahwa peluang usaha masih terbuka luas. Namun kendala dalam usaha tersebut adalah keterbatasan dalam suplai udang konsumsi secara kontinu, padahal permintaan cukup besar. Kendala teknis pada tingkat pembudidaya adalah keterbatasan dalam penyediaan induk yang bermutu dan keterbatasan dalam mengadopsi hasil-hasil riset. Berdasarkan survai pada tahun 2008 keterbatasan induk udang galah yang berkualitas baik juga menjadi kendala bagi UPT seperti di BBAP Samas, Yogyakarta; BBUG Klungkung, Bali; serta UPR yang mengembangkan usaha perbenihan udang galah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menanggulangi masalah tersebut dengan membentuk net working dalam mengelola parents stock udang galah GIMacro. Pengelolaan induk yang dimaksud perlu dirancang dan dibentuk dalam suatu sistem produksi yang dapat beroperasi secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan dengan sistem pengembangan udang galah GIMacro yang dirancang dengan sistem piramida yang terdiri atas kelompok utama yaitu penghasil induk, kelompok kedua adalah penghasil benih, dan kelompok ketiga ialah pembudidaya. Metode analisis data dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Metode MPE merupakan suatu tipe analisis guna menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak.Hasil riset memberikan rekomendasi bahwa sistem pemuliaan berbasis pembudidaya ternyata efektif untuk pengembangan udang galah GIMacro. Sistem yang dapat dikembangkan adalah dengan sistem piramida yang terdiri atas kelompok utama yaitu penghasil induk, kelompok kedua adalah penghasil benih, dan kelompok ketiga ialah pembudidaya. Institusi yang berperan sebagai kelompok utama adalah LRPTBPAT Sukamandi, kelompok kedua adalah BBU Pamarican (Jabar), BBAP Samas-Yogya (Jateng), UPU Probolinggo (Jatim), BBUG Klungkung (Bali), dan kelompok ketiga ialah pembudidaya di wilayah Jabar, Jateng, Bali, dan Jatim. Sistem piramida ini akan memberikan dampak terhadap berkembangnya sistem budidaya udang galah GIMacro secara berkelanjutan
Keywords: induk, udang galah GIMacro, sistem piramida
Penulis: Lies Emmawati Hadie, Wartono Hadie, Imron Imron, Ikhsan Khasan, Nurbakti Listyanto
Kode Jurnal: jpperikanandd100368

Artikel Terkait :