PRODUKSI DAN KANDUNGAN HARA SERASAH PADA HUTAN RAKYAT NGLANGGERAN, GUNUNG KIDUL, D.I. YOGYAKARTA
Abstrak: Bentuk pengelolaan
khas hutan rakyat di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul,
ada tiga macam, yaitu alas (hutan), pekarangan, dan tegalan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui produksi dan jenis serasah dominan serta
menganalisis kandungan nutrisinya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam pemilihan jenis yang dapat menambah unsur hara pada tanah. Hasil
penelitian menunjukkan urutan produksi serasah adalah dari HR3 (6,05
ton/ha/6bln), HR2 (5,64 ton/ha/6 bln) dan HR1 (4,61 ton/ha/6 bln). Berat
serasah daun sebesar 5,150 ton/ha (77,07%) di HR3, 5,218 ton/ha (76,22%) di HR2
dan 3,816 ton/ha (66,96 %) di HR1. Produksi serasah tersebut jika
terdekomposisi sempurna selama 6 bulan akan menambah unsur hara ke tanah HR3
sebesar 80,56 kg/haN; 3,50 kg/ha P; dan 14,73 kg/ha K, HR2 (69,58 kg/ha N; 3,38
kg/ha P; dan 14,28 kg/ha K), dan paling rendah pada HR1 (53,15 kg/ha N; 1,95
kg/ha P dan 7,18 kg/ha K). Untuk memenuhi kebutuhan hara baik tanaman pertanian
maupun tanaman hutan (pohon) kandungan hara serasah ini belum mencukupi
sehingga perlu dikombinsikan dengan jenis lain seperti legum.
Kata Kunci: Hutan rakyat;
agroforestri; produksi serasah; unsur hara
Penulis: Andi Gustiani Salim,
Budiadi
Kode Jurnal: jpkehutanandd140201