POTENSI AMPAS KECAP SEBAGAI ALTERNATIF SUBSTITUSI BUNGKIL KEDELAI DALAM PAKAN IKAN

ABSTRAK: Bungkil kedelai merupakan salah satu komponen utama dalam formulasi pakan ikan. Penggunaan bungkil kedelai dalam campuran pakan ikan menjadi salah satu faktor yang menentukan harga pakan, karena penggunaannya dalam formulasi pakan sangat besar. Namun saat ini suplai bungkil kedelai untuk industry pakan komersil masih sangat tergantung pada impor, yang mengakibatkan harga pakan menjadi mahal. Oleh karena itu, diperlukan bahan baku alternatif yang potensial dan murah untuk mensubstitusi penggunaan bungkil kedelai dalam campuran pakan ikan agar penggunaannya dapat dikurangi, sehingga dapat menekan harga pakan ikan. Salah satu bahan yang cukup potensial adalah ampas kecap yang merupakan limbah dari industri pengolahan kedelai menjadi kecap. Ampas kecap ini memiliki nilai nutrisi yang cukup baik, di manakandungan proteinnya berkisar antara 20%-27%. Potensi ketersediaannya cukup besar, mengingat ampas kecap yang dihasilkan sebesar 59,70% dari bahan baku kedelai yang digunakan. Disebutkan bahwa kebutuhan kedelai untuk industri kecap mencapai 650 ribu ton setahun. Selain itu, kontinuitasnya juga terjaga karena merupakan buangan dari industri kecap yang mengalami pertumbuhan sekitar 10%-20% per tahun, sedangkanpada tahun 2000 saja terdapat sekitar 339 pabrik kecap dengan total kapasitas produksi lebih dari 120 ribu ton.
KATA KUNCI: ampas kecap, substitusi, bungkil kedelai, pakan ikan
Penulis: Lusi Herawati Suryaningrum dan Zafril Imran Azwar
Kode Jurnal: jpperikanandd110439

Artikel Terkait :