PERTUMBUHAN BAKAU (Rhizophora mucronata Lamk) DAN PRODUKTIVITAS SILVOFISHERY DI KABUPATEN KUPANG
Abstrak: Perubahan kawasan
mangrove menjadi tambak banyak terjadi di Kabupaten Kupang. Silvofishery
merupakan model pengusahaan tambak yang terpadu dengan konservasi sehingga
nilai ekonomi dan ekologinya dapat dicapai secara bersamaan. Tujuan penelitian
untuk memperoleh informasi tentang besarnya pengaruh silvofishery terhadap produktivitas tambak
dan kualitas lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif dengan parameter kualitas air, pertumbuhan tanaman, dan pertumbuhan
bandeng. Plot yang digunakan dalam penelitian ini meliputi plot silvofishery
dan plot untuk pengukuran kualitas air. Plot silvofihery terdiri atas plot A,
B, C, dan D dengan variasi jarak tanam. Plot pengukuran kualitas air meliputi:
tambak dengan mangrove, tambak tanpa mangrove, dan tambak dengan mangrove yang
sudah tidak dibudidayakan ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter
kualitas air di dalam tiga plot tambak adalah: (1) salinitas yang rendah
berkisar antara 7-7,7%; (2) pH netral sampai agak basa atau 7,8-8,8; (3)
Chemical Oxigen Demand (COD) antara 98,2-172,9 mg/l atau dikategorikan sebagai
air tercemar; dan (4) Biological Oxygen
Demand (BOD) antara 5,6-5,8 mg/l atau masih dalam batas ambang. Kegiatan
silvofishery di Bipolo layak untuk dikembangkan dan menguntungkan secara
finansial, dilihat dari nilai BCR >1. Rata-rata pertumbuhan tanaman dan
penambahan berat ikan pada plot C lebih tinggi dibandingkan dengan plot A dan
B.
Kata Kunci: Mangrove; bandeng;
silvofishery; kualitas air
Penulis: M. Hidayatullah, Aziz
Umroni
Kode Jurnal: jpkehutanandd130240