PERIKANAN PANCING ULUR TUNADI KEDONGANAN, BALI
Abstract: Tuna merupakan salah
satu jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai komersial tinggi. Sumberdaya
ikan ini akan terus ditangkap, karena permintaan pasar global terhadap
komoditas ini terus meningkat. Pancing ulur merupakan salah satu alat tangkap
berskala rakyat untuk menangkap tuna di sekitar rumpon sebagai alat bantu
penangkapan. Penelitian yang dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kedonganan
mulai bulan April sampai Nopember 2009, bertujuan untuk memperoleh data dan
informasi tentang perikanan pancing ulur tuna, meliputi aspek penangkapan
(deskripsi armada penangkapan, alat tangkap dan daerah penangkapan) dan aspek
produksi (komposisi hasil tangkapan dan catch per unit of effort). Hasil
penelitian menunjukkan, ada tiga metode
pengoperasian pancing ulur tuna, yaitu metode “tomba”, “batu” dan “layangan”.
Para nelayan juga mengoperasikan dengan cara tonda untuk mendapatkan ikan hasil
tangkapan sampingan (bycatch). Daerah penangkapan meliputi selatan Pulau Bali
sampai Pulau Lombok. Total hasil tangkapan tuna (madidihang, tuna mata besar
dan albakora) mencapai 53,7% (1.016.992 kg) dan ikan bycatch sebesar 46,3%
(876.789 kg). Madidihang mendominasi hasil tangkapan utama (74,54%), sedangkan
ikan bycatch didominasi oleh cakalang (58,4%) dan baby tuna (28,6%). Catch per
unit of effort (CPUE) hasil tangkapan utama pancing ulur tuna cenderung meningkat
pada bulan April sampai Juni dan menurun pada bulan Juli sampai Nopember,
sedangkan nilai CPUE tertinggi ikan hasil tangkapan sampingan terjadi pada
bulan Oktober.
Keywords: perikanan tuna,
pancing ulur, Kedonganan, Bali
Penulis: Ririk Kartika
Sulistyaningsih, Abram Barata, Kiroan Siregar
Kode Jurnal: jpperikanandd110281