PERBANDINGAN HIBRID ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) ASAL CINA DENGAN HIBRID LOKAL DI SULAWESI SELATAN
Abstrak: Uji mutu hibrid ulat
sutera asal Cina dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter pemeliharaan
dengan hibrid lokal produksi Perum Perhutani guna menilai potensinya sebagai
hibrid alternatif. Kedua hibrid diuji coba di dua lokasi berbeda di Sulawesi Selatan,
yaitu Soppeng (100 m dpl) dan Enrekang (800m dpl), menggunakan rancangan acak
kelompok dengan pola faktorial. Parameter yang diamati meliputi persentase
penetasan, masa larva, rendemen pemeliharaan dan kualitas kokon. Hasil
penelitian menunjukan hibrid Cina menghasilkan persentase daya tetas, rendemen
pemeliharaan, dan daya gulung serat sutera yang lebih tinggi daripada hibrid
lokal di kedua lokasi pemeliharaan. Perbedaan kedua hibrid sekitar 9% untuk
daya tetas telur, 13% untuk rendemen pemeliharaan, dan antara 6–9% untuk daya
gulung serat. Hibrid Cina juga memiliki masa larva yang lebih pendek sekitar
dua hari dibandingkan hibrid lokal. Sementara hibrid lokal Perhutani
menghasilkan kualitas kokon yang lebih baik dari pada hibrid Cina. Hibrid lokal
juga menghasilkan persentase jumlah kokon normal yang lebih tinggi.
Kata Kunci: Hibrid Cina;
hibrid Perum Perhutani; kualitas kokon; kualitas telur; ulat sutera
Penulis: Lincah Andadari,
Kuntadi
Kode Jurnal: jpkehutanandd140209