PENGGUNAAN MODEL HIDROLOGI SWAT DALAM PENGELOLAAN DAS CISADANE
Abstrak: Efektifitas dari
pengelolaan DAS harus memperhatikan respon hidrologi pada setiap
pelaksanaannya. Dengan demikian dalam analisis pengelolaan DAS sebaiknya
mengggunakan model hidrologi. Penelitian ini meman- faatkan model hidrologi
SWAT (Soil and Water Assessment Tool). SWAT merupakan model terdistribusi yang
terhubung dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) dan mengintegrasikan dengan
DSS (Decision Support System). Tujuan penelitian ini adalah: (1)
mengidentifikasi sub DAS dan penggunaan lahan yang menyebabkan permasalahan
pada DAS Cisadane, dan (2) mengevaluasi implementasi perencanaan pengelolaan
DAS Cisadane. Hasil analisis SWAT, ada tiga sub DAS dikategorikan sebagai sub
DAS yang berpotensi menyebabkan masalah tata air dan penggunaan lahan pada DAS
Cisadane, yaitu sub DAS Cisadane hilir 2, sub DAS Cisadane tengah 2, dan sub
DAS Cisadane hulu 8. Sub DAS yang menjadi penyumbang peak flow terbesar adalah
sub DAS Cianten hilir 3 dan Sub DAS Cianten hulu 3. Sedangkan sub DAS sebagai
penghasil sedimentasi terbesar berturut-turut adalah sub DAS Ciampea, sub DAS
Cihideung dan sub DAS Cinangneng. Evaluasi perencanaan pengelolaan DAS dengan
penerapan skenario gabungan, untuk kriteria tata air menun- jukkan hasil baik,
tetapi untuk kriteria penggunaan lahan masih termasuk kriteria buruk. Model
SWAT dapat digunakan untuk mengidentifikasi sub DAS dan unit lahan yang
berpotensi menyebabkan masalah pada DAS dan mengevaluasi beberapa alternatif perencanaan pengelolaan DAS.
Penggunaan model SWAT dapat menentukan perencanaan pengelolaan DAS
terbaik.
Kata Kunci: Manajemen
pengelolaan DAS; model hidrologi dan SWAT
Penulis: Edy Junaidi, Surya
Dharma Tarigan
Kode Jurnal: jpkehutanandd120124