PEMILIHAN JENIS HIBRID ULAT SUTERA YANG OPTIMAL UNTUK DIKEMBANGKAN DI DATARAN TINGGI DAN/ATAU DATARAN RENDAH
ABSTRAK: Salah satu kendala
dalam usaha persuteraan alam di Indonesia adalah masih rendahnya produksi dan
kualitas kokon. Hal ini akibat penggunaan jenis ulat yang sama untuk lokasi
yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bibit ulat sutera yang
optimal untuk dikembangkan di dataran tinggi dan/atau dataran rendah. Ulat sutera
yang diujikan yaitu 4 hibrid ulat sutera dari Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan 1 hibrid dari Perum Perhutani. Penelitian menggunakan Rancangan Split
Plot dalam Rancangan Acak Kelompok. Petak utama berupa lokasi dataran rendah
dan dataran tinggi dan anak petak terdiri atas 5 jenis ulat sutera (P3H-1,
P3H-2, P3H-3, P3H-4 dan C301). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
penetasan ulat sutera tidak dipengaruhi oleh jenis ulat sutera maupun
ketinggian lokasi pemeliharaan, dengan persentase penetasan di atas 96%. Ulat
sutera yang cocok dikembangkan di dataran rendah adalah hibrid P3H-1, P3H-2 dan
P3H-4. Jenis hibrid yang sesuai untuk dibudidayakan di dataran tinggi yaitu
P3H-2 dan P3H-3. Hibrid P3H-2 potensial untuk dikembangkan dataran rendah dan
di dataran tinggi.
Kata kunci: Hybrid,
produktivitas, ulat sutera
Penulis: Lincah Andadari
Kode Jurnal: jpkehutanandd160155