PEMELIHARAAN LARVA ABALON (Haliotis squamata) DENGAN PENERAPAN KECEPATAN AERASI YANG BERBEDA DI HATCHERI
ABSTRAK: Produksi masal benih
abalon Haliotis squamata telah berhasil di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya
Laut, Gondol – Bali, namun masih memerlukan perbaikan dalam teknik pemeliharaan
larvanya guna peningkatan sintasan benih abalon di hatcheri. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kecepatan aerasi yang sesuai pada pemeliharaan larva
stadia awal abalon H. squamata. Sebanyak 9 buah bak fiberglass berbentuk
silinder dengan kapasitas air laut 300 L digunakan untuk pemeliharaan larva dan
ditebari larva abalon dengan kepadatan 40 ekor/L. Pergantian air menggunakan
sistem sirkulasi dengan debit 0,3 – 0,5 L/menit. Penelitian dirancang
menggunakan Rancangan Acak Lengkap, masing-masing dengan 3 kali ulangan.
Sebagai perlakuan adalah perbedaan kecepatan aerasi, yaitu : (A) 0,3 L/menit,
(B) 0,6 L/menit dan (C) 1,2 L/menit. Analisis data menggunakan ANOVA dan uji
lanjut Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kecepatan aerasi
pada pemeliharaan larva abalon H. Squamata memberikan pengaruh yang nyata
(P<0,05) terhadap sintasan, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05)
terhadap pertumbuhan larva abalon. Perlakuan kecepatan aerasi 0,3 L/menit
memberikan sintasan yang tertinggi yaitu sebesar 6,9% dibanding dengan perlakuan
kecepatan aerasi 0,6 L/menit dan 1,2 L/menit masing-masing sebesar 3,8% dan
2,7%.
KATA KUNCI: Haliotis squamata,
kecepatan aerasi, larva, sintasan
Penulis: Ibnu Rusdi, Riani
Rahmawati, Bambang Susanto, dan Fitri Husnul Khotimah
Kode Jurnal: jpperikanandd110337