Kajian Usulan Zona Khusus Taman Nasional Kutai

Abstrak: Taman Nasional Kutai terbuka dan memicu terjadinya konflik sejak dibangunnya jalan poros Bontang-Sangatta. Kondisi ini mengarahkan pengelolaan kawasan ini menjadi zona khusus, untuk itu tujuan penelitian ini mengevaluasi usulan zona khusus dihubungkan dengan tipologi etnis masyarakat, potensi biofisik kawasan dan persepsi masyarakat. Metode penelitian dilakukan melalui wawancara dan kuesioner pada 58 KK. Masyarakat di KecamatanTeluk Pandan dan Sangatta Selatan mengalami peningkatan kepadatan penduduk sekitar 22% per tahun dan peningkatan pengusahaan lahan ≥ 2 ha. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan berdampak pada menurunnya kesuburan lahan dilihat dari rendahnya kandungan C-organik (0,25%), nisbah C/N (3,1%) dan Kalium (0, 18 cmol/kg) serta menimbulkan konflik satwaliar dan banjir. Persepsi masyarakat terhadap status kawasan yang terbanyak adalah menghendaki enclave (45%), walaupun sebagian masyarakat (33%) menyadari status kawasan. Usulan penataan kawasan ini dibagi ke dalam zona budidaya selebar 250 m di kiri kanan jalan Bontang-Sangatta, zona interaksi  selebar 251-750 m, serta kawasan hijau yang berfungsi sebagai koridor > 751 m.
Kata Kunci: Taman Nasional Kutai, zona khusus, persepsi dan pengelolaan
Penulis: Reny Sawitri, Yelin Adalina
Kode Jurnal: jpkehutanandd160152

Artikel Terkait :