KAJIAN POTENSI KAWASAN PERTAMBAKAN DI KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN DENGAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ABSTRAK: Pendataan potensi kawasan pesisir untuk pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan sampai saat ini belum divalidasi secara tepat melalui survei lokasi. Adanya laju perubahan fungsi lahan pesisir yang cepat menyebabkan terjadinya perubahan potensi lokasi budidaya tambak, sehingga diperlukan akurasi data terkini melalui validasi potensi, luas tambak dan lokasi potensial untuk budidaya tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi data potensi lokasi budidaya tambak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan yang akurat dan terkini. Penentuan data potensi lahan pesisir tersebut bersumber dari citra landsat ALOS AVNIR-2 digital akuisisi 21 Juni 2008 dan peta Rupabumi Indonesia skala 1:50.000, lembar Pangkep sebagai peta dasar. Mekanisme pemetaan potensi, luas tambak dan lokasi potensial budidaya tambak yang akurat dan terkini melalui integrasi hasil klasifikasi citra dengan hasil digitasi peta Rupabumi Indonesia menggunakan analisis spasial dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendapatkan peta awal. Keakuratan peta awal ditingkatkan dengan survei lapang dan didapatkan peta akhir potensi, luas tambak dan lokasi potensial budidaya tambak yang akurat dan terkini. Hasil analisis spasial menggunakan SIG, di dapatkan data potensi lokasi budidaya tambak di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan tahun 2008 seluas 14.885,44 ha dan luas tambaknya 13.616,17 ha yang berarti masih ada lokasi potensial untuk pengembangan budidaya tambak seluas 1.269,27 ha, yang tersebar di tujuh kecamatan. Luas tambak pada tahun 2002 yaitu 13.528,50 ha dan pada tahun 2008, luasnya meningkat menjadi 13.616,17 ha. Pada tahun 2002, luas sawah 18.280,00 ha dan pada tahun 2008, luasnya menurun menjadi 16.486,72 ha. Pada tahun 2002, luas pemukiman 4.684,60 ha dan mangrove 32,30 ha dan pada tahun 2008, luasnya meningkat menjadi 5.120,96 ha dan 347,84 ha. Peningkatan luas tambak di kabupaten tersebut sebagian besar berasal dari konversi lahan sawah dan sisanya berasal dari konversi lahan pesisir untuk penggunaan lainnya seperti mangrove dan pemukiman.
KATA KUNCI: validasi, potensi, tambak, sistem informasi geografis, Kabupaten Pangkep
Penulis: Utojo dan Rachmansyah
Kode Jurnal: jpperikanandd110400

Artikel Terkait :