JENIS, UKURAN DAN DAERAH PENANGKAPAN HIU THRESHER (FAMILI ALOPIIDAE) YANG TERTANGKAP RAWAI TUNA DI SAMUDERA HINDIA
ABSTRACT: Sebagai anggota
Indian Ocean Tuna Commision (IOTC) Indonesia wajib mengadopsi isi Resolusi IOTC
10/12 yang mengatur pengelolaan sumberdaya ikan hiu thresher (famili
Alopiidae). Secara spesifik Indonesia belum melaksanakan pengelolaan sumberdaya
hiu thresher karena spesies tersebut belum mendapatkan perhatian serius.
Tulisan ini bermaksud menyampaikan hasil penelitian tentang ikan hiu thresher
(Famili Alopiidae) yang tertangkap rawai tuna di Samudera Hindia berbasis di
Cilacap. Data diperoleh dari kegiatan pengambilan contoh di pelabuhan tahun
2010, kegiatan observasi di atas kapal rawai tuna bulan Januari 2010 dan
laporan statistik PPS Cilacap tahun 2006-2010. Hasil kajian menunjukkan bahwa:
(a) di perairan Indonesia ada dua spesies dari tiga spesies hiu thresher yang
ada di dunia, yaitu hiu monyet atau pelagic thresher (Alopias pelagicus
Nakamura 1935) dan hiu paitan atau bigeye thresher (A. superciliosus Lowe
1840). Satu spesies lainnya yang belum pernah ditemukan adalah thinfin thresher
(A.vulpinus Bonnaterre1788). Dilihat
dari teknologi rawai tuna yang digunakan, daerah sebaran hiu thresher sama
dengan tuna di Samudera Hindia, sehingga sulit untuk menghindari tidak
tertangkapnya hiu thresher oleh rawai tuna. Jumlah dari jenis hiu monyet yang
tertangkap rawai tuna di Samudera Hindia berkisar 0,1-0,6 % dan hiu paitan
berkisar 0,1-1,3 % dari total tangkapan. Ukuran hiu thresher yang tertangkap
rawai tuna umumnya ikan yang telah dewasa (berkisar 54-74%) dan diduga telah
mengalami pemijahan. Hampir semua bagian hiu thresher dimanfaatkan sebagai
bahan pangan dan farmasi. Selain dipasarkan di dalam negeri, ikan hiu thresher
juga diekspor terutama siripnya ke manca negara dan terbanyak ke China.
KEYWORDS: Jenis dan ukuran;
daerah penangkapan; hiu thresher; Samudera Hindia
Penulis: Agustinus Anung
Widodo, Ralph Thomas Mahulette
Kode Jurnal: jpperikanandd120385