INTERAKSI MASYARAKAT DENGAN HUTAN DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA DI KAWASAN DAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL KUTAI
Abstrak: Taman Nasional Kutai
(TNK) seluas 198.629 ha, sejak tahun 2000-an mulai dirambah penduduk untuk
dimanfaatkan sebagai tempat pemukiman, lahan perkebunan dan tambak seluas
53.629 ha (27%), sehingga hutan yang tersisa dan masih utuh sekitar 145.000
(73%). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi
interaksi masyarakat di dalam kawasan maupun daerah penyangga TNK, melalui
wawancara dengan responden sebanyak 33 KK (Kepala Keluarga) yang dipilih secara
purposive. Keterkaitan masyarakat dengan TNK dibedakan berdasarkan tipologi
masyarakat berlatar belakang sosial ekonomi dan budaya berbeda yaitu dari etnis
Dayak, Kutai, Jawa dan Bugis. Interaksi masyarakat ke dalam kawasan TNK
dilakukan dengan berbagai tujuan antara lain untuk memperluas lahan garapan
masyarakat, sedangkan bagi pemerintah daerah dilakukan guna memperluas daerah
dalam rangka otonomi daerah. Untuk mengatasi masalah perambahan hutan hendaknya
didasarkan pada aspek konservasi untuk mengembalikan fungsi kawasan TNK seperti
semula, sedangkan pelestarian dan pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya
alam yang termasuk keanekaragaman tumbuhan lokal dan endemik Kalimantan seperti
buah-buahan dan bahan pewarna perlu disosialisasikan dan dibudidayakan di kebun
rakyat baik untuk masyarakat lokal maupun pendatang.
Kata Kunci: Kelompok etnik;
tipologi dan perambahan hutan
Penulis: Reny Sawitri, Sri
Suharti, Endang Karlina
Kode Jurnal: jpkehutanandd110110