HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PADA PUKAT UDANG DAN ALTERNATIF PEMANFAATANNYA DI LAUT ARAFURA
Abstract: Usaha penangkapan
udang di Laut Arafura selain komoditas udang yang menjadi target penangkapannya
juga banyak tertangkap berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya sebagai hasil
tangkap sampingan (HTS, by-catch). Pada saat ini proporsi jenis ikan yang berukuran
kecil dan hasil tangkapan kepiting yang tidak dapat dimakan cenderung
meningkat, diikuti oleh menurunnya proporsi ikan berukuran relatif besar (ikan
demersal ekonomis penting). Berdasarkan nilai rata-rata rasio HTS terhadap
udang, diperoleh rasio rata-rata di Laut Arafura sebesar 12:1. Permasalahan HTS
masih menjadi isu utama dalam pengelolaan perikanan pukat udang di Laut
Arafura, karena pada umumnya HTS tersebut dibuang kembali ke laut dan hanya
sebagian kecil dari ikan-ikan ekonomis yang dimanfaatkan oleh ABK. Kondisi
tersebut sangat ironis, sebab HTS tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan
pangan atau sebagai pakan ternak yang mempunyai gizi tinggi. Oleh karena itu,
perlu menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan pengelolaan untuk pemanfaatan
HTS yang melimpah dan belum dimanfaatkan optimal. Tulisan ini membahas secara
ringkas tentang densitas dan komposisi jenis ikan, daerah penyebaran, rasio HTS
terhadap udang serta beberapa saran upaya pemanfaatan HTS untuk kepentingan
industri perikanan.
Keywords: HTS; pukat udang;
Laut Arafura
Penulis: Bambang Sumiono,
Ignatius Tri Hargiyatno
Kode Jurnal: jpperikanandd120392