EKSTRAKSI FIKOSIANIN DARI SPIRULINA PLANTESIS SEBAGAI BIOPIGMEN DAN ANTIOKSIDAN
ABSTRAK: Pewarnalami lebih
disukai karena tidak memiliki efek yang negatif terhadap tubuh manusia sehingga
mempunyai tingkat keamanan pangan yang tinggi, selain itu juga pewarna alami mudah
diuraikan. Bahan pewarna alami bisa diperoleh dari berbagai jenis sumber, salah
satunya spesies alga yang merupakan tumbuhan tingkat rendah di perairan. Alga
terdapat 2 jenis yaitu makroalga yang berukuran besar dan mikroalga yang
berukuran kecil (renik). Spesies mikroalga yang dapat menghasilkan pewarna
alami salah satunya adalah Spirulina. Jenis pewarna alami yang terkandung pada
mikroalga tersebut yaitu fikosianin. Pada penelitian ini, dilakukan ekstraksi
fikosianin dari Spirulina platensis dengan menggunakan tiga metode berbeda
yaitu Maserasi, Ultrasound-Assisted-Extraction (UAE) dan Freezing untuk
mengetahui metode mana untuk menghasilkan yield dan antioksidan tertinggi dari
ekstrak yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa berdasarkan
nilai yield tertinggi dan kandungan fikosianin, freezing merupakan metode
ekstraksi terbaik dengan kandungan fikosianin yang paling tinggi yaitu sebesar
26,53%. Sedangkan nilai aktivitas antioksidan terbesar oleh metode ekstraksi
maserasi dengan nilai IC50 sebesar 49,59 ppm. Fikosianin yang dihasilkan dari
ketiga metode ekstraksi termasuk antioksidan kuat.
Penulis: SI Rahmawati
Kode Jurnal: jppertaniandd170684