CIRI KELAMIN SEKUNDER PADA ARWANA SILVER (Sclerophages macrocephalus) VARIETAS PINOH
Abstract: Ikan arwana
merupakan spesies monomorfik, yaitu hewan yang secara fisik tidak dapat atau
tidak mudah dibedakan antara jantan dan betina. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui ciri kelamin sekunder yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk
membedakan jenis kelamin arwana pinoh. Ciri kelamin sekunder yang diamati pada
arwana pinoh (Sclerophages macrocephalus) meliputi pengamatan deskriptif dan
pengukuran morfometris. Pengamatan diskriptif meliputi bentuk sirip-sirip
punggung, ekor, anal, perut, dan dada serta permukaan dagu bawah (mandibula).
Sedangkan pengukuran morfometris terdiri atas 29 ukuran morfometris. Pembuktian
pendapat di masyarakat mengenai ciri-ciri jantan dan betina arwana juga
dianalisis antara lain kerampingan badan (rasio tinggi dan panjang baku), untuk
membuktikan jantan lebih ramping dari betina. Besaran kepala (rasio tinggi
kepala dan panjang kepala), untuk membuktikan kepala jantan lebih besar dari
kepala betina. Kegemukan (rasio panjang baku dan bobon badan), untuk
membuktikan bobot badan jantan lebih ringan dibanding betina. Panjang sirip
dada (rasio panjang sirip dada dengan panjang baku ikan), untuk membuktikan
sirip jantan lebih panjang dibanding betina. Hasil penelitian deskriptif
menunjukkan bahwa dari pengamatan bentuk-bentuk sirip tidak terlihat adanya
perbedaan antara jenis kelamin jantan dan betina dari arwana pinoh. Diketahui
adanya perbedaan permukaan dagu bawah di mana tepi dagu jantan arwana pinoh
terasa bergerigi, sedangkan yang betina terasa halus. Pengukuran morfometris yang
berkaitan dengan kerampingan, besaran kepala, kegemukan dan panjang sirip ikan
arwana juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata atau tidak ada perbedaan
antara jantan dan betina.
Keywords: kelamin sekunder;
arwana pinoh; morfometrik
Penulis: Chumaidi, Agus
Priyadi, Rendy Ginanjar, Linda Sugiarti
Kode Jurnal: jpperikanandd120358