BEBERAPA JENIS CENDAWAN EKTOMIKORIZA DI KAWASAN HUTAN SIPIROK, TONGKOH, DAN AEK NAULI, SUMATERA UTARA
Abstrak: Cendawan ektomikoriza
umumnya bersimbiosis dengan tumbuhan tertentu. Dari satu jenis tumbuhan inang
dimungkinkan adanya beberapa jenis cendawan ektomikoriza yang menjadi simbionnya
atau dari satu jenis cendawan ektomikoriza dapat bersimbiosis dengan beberapa
jenis tumbuhan inang. Pada kondisi ekologis suatu daerah yang berbeda dapat
ditemukan jenis cendawan ektomikoriza yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di
Sipirok (Kabupaten Tapanuli Selatan), Tongkoh (Kabupaten Tanah Karo), dan Aek
Nauli (Kabupaten Simalungun). Penelitian bertujuan untuk mengetahui
keanekaragaman cendawan ektomikoriza lokal di kawasan hutan Sipirok, Tongkoh,
dan Aek Nauli yang dapat dikembangkan untuk peningkatan kualitas semai dan
pertumbuhan tanaman di lapangan guna menunjang keberhasilan rehabilitasi lahan
kritis. Telah ditemukan 16 jenis cendawan ektomikoriza, yaitu 3 jenis di
Sipirok (Boletus sp.(1), Suillus sp.(1), dan Inocybea sp.) di bawah tegakan
tusam; 5 jenis di Tongkoh (Russula sp.(1), Russula sp.(2), Russula sp.(3),
Russula sp.(4), dan Lactarius sp.(1) di bawah tegakan tusam; dan 9 jenis di Aek Nauli (Scleroderma citrinum,
Suillus sp.(2), Russula sp.(1), Russula sp.(5), Russula sp.(6), Lactarius
sp.(2), Russula sp.(7), Russula sp.(8), Boletus sp.(2), dan Boletus sp.(3) di
bawah tegakan tusam. Jenis ektomikoriza lokal yang ditemukan ini sangat
berpotensi untuk dikembangkan dalam
pembibitan tanaman yang
sesuai dengan tanaman inangnya.
Kawasan yang memiliki potensi mikorizanya banyak, sebaiknya dilindungi sebagai
sumber plasma nutfah ektomikoriza.
Kata Kunci: Pinus merkusii
Jungh. Et de Vriese; ektomikoriza; simbiosis; pembibitan
Penulis: Darwo, Sugiarti
Kode Jurnal: jpkehutanandd080095