Pengaruh Konsentrasi Pyraclostrobin terhadap Kandungan Protein, Lemak dan Fenolik Total Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Klon ICCRI 04 dan Scavina 6
Abstract: Produksi
dan kualitas kakao di Indonesia saat ini mengalami penurunan karena serangan
hama Phytophtora palmivora. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
aplikasi fungisida berbahan aktif pyraclostrobin sebagai penanganan penyakit
oleh Phytophtora palmivora sekaligus sebagai Plant Growth Reguator. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi pyraclostrobin yang optimum dalam perbaikan
kandungan protein, lemak, dan fenolik total biji kakao pada setiap set
penelitian klon ICCRI 04 dan klon
Scavina 6. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
faktor tunggal dengan tiga blok sebagai ulangan. Satu set percobaan diperlakukan
konsentrasi pyraclostrobin dan diaplikasikan pada dua macam klon kakao asal SE
yaitu ICCRI 04 dan Scavina 6 secara terpisah. Adapun konsentrasi pyraclostrobin
yang diuji pada penelitian ini adalah 0, 63, dan 126 ppm. Penyemprotan
pyraclostrobin dilakukan sebanyak empat kali, yaitu 1) saat terbentuknya
primordia bunga, 2) saat bunga memasuki fase anthesis pada hari ke-21, 3) saat
terbentuknya pentil kakao pada hari ke-50, dan 4) saat hari ke-75 setelah
pembungaan. Data yang diperoleh
dianalisis varian (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%, dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) jika hasil analisis varian menunjukkan perbedaan nyata antar
perlakuan. Konsentrasi pyraclostrobin yang optimal untuk perbaikan kualitas
biji kakao (dengan indikasi berupa kenaikan konsentrasi, protein, lemak, dan
fenolitk total) serta hubungan antar variabel pengamatan ditentukan menggunakan
analisis regresi. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa kenaikan
konsentrasi pyraclostrobin yang diberikan pada tanaman kakao klon ICCRI 04
sampai dengan 126 ppm secara nyata meningkatkan aktivitas nitrat reduktase
serta kandungan protein dan lemak dalam biji. Sedangkan kenaikan konsentrasi
pyraclostrobin sampai dengan 126 ppm pada klon Scavina 6 tidak memberikan perbaikan
terhadap indikator kualitas biji kakao yaitu kandungan protein, lemak, dan
fenolik total biji kakao.
Penulis: Ratnasani Ambarwati
Siniwi
Kode Jurnal: jppertaniandd170031