Analisis Interferensi Frekuensi Radar Cuaca C-Band di Indonesia
Abstract: Pada World Radio
Conference 2003 (WRC-03), The International Telecomunications Union (ITU)
merekomendasikan alokasi baru untuk frekuensi bebas pada spectrum, 5470 – 5725
MHz. Sebagaimana diketahui beberapa system berjalan seperti Radar cuaca, Radar
Satelite dan radar militer memiliki potensi untuk terinterferensi dengan
alokasi baru ini. Sehingga untuk meminimalisir potensi gangguan pada radar
sistem tersebut maka ditetapkan suatu algoritma yang disebut Dynamic Frequency
Selection (DFS). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga akhir
tahun 2012 mengoperasikan 27 Radar Cuaca C-Band dengan Frekuensi kisaran 5 GHz
(5.6 – 5.65) Ghz. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi
Interferensi Frekuensi operasional Radar Cuaca C-Band di Indonesia dengan
menerapkan metode Silent Mode pada radar cuaca untuk mendapatkan data sumber
interferensi, pengukuran frekuensi di lingkungan operasional radar dan upaya
proteksinya dengan melakukan analisis teknik terhadap spesifikasi operasional
radar C-Band yang di Operasikan BMKG dengan parameter algoritma DFS sehingga
dapat diketahui efektifitas kinerja DFS-ETSI dalam memproteksi Radar C-Band
BMKG. Selain itu juga dilakukan diskusi dan analisis regulasi dan peraturan
perundang-undangan dalam tataran internasional dan nasional khususnya terkait
operasional Radar C-Band. Sehingga diketahui adanya kelemahan pada algoritma
DFS yang ada dan disampaikan saran perubahan serta usulan proteksi radar C-Band
kepada regulator telekomunikasi di Indonesia
Keywords: Radar; Meteorologi;
Interferensi; Frekuensi; Cuaca; C-Band; ITU; ETSI; DFS
Penulis: Eko Wardoyo
Kode Jurnal: jptkomputerdd140340