PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III)
Abstract: Setiap pelaksanaan
proyek konstruksi tidak lepas dari berbagai kendala ataupun kegagalan, yang
antara lain disebabkan oleh rendahnya kinerja ataupun produktivitas tenaga
kerja, perencanaan proyek yang kurang matang, anggaran proyek membengkak, dan
juga spesifikasi yang tidak sesuai. Untuk itu perlu adanya perbaikan
perencanaan dengan menggunakan metode Lean Project Management (LPM), yang
meliputi pengidentifikasian waste, resiko dan estimasi kebutuhan proyek (waktu,
sumber daya, dan biaya). Estimasi waktu dilakukan dengan menggunakan metode
penjadwalan Critical Chain Project Managament (CCPM).
Dari penelitian ini diperoleh waste yang berpotensi muncul saat
pelaksanaan proyek yaitu waiting, defects, unnecessary motion dan excessive
transportation. Waiting dan defect disebabkan karena lokasi penampungan
material yang terbatas, kondisi cuaca yang tidak menentu, dan kondisi tanah
yang sangat keras, sedangkan unnecessary motion dan excessive transportation
disebabkan oleh traffic jam.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut yaitu
dengan pengiriman material berdasarkan jadwal pekerjaan, mengajukan surat
keterlambatan kepada pemilik proyek, optimalisasi anggaran sesuai kebutuhan.
Untuk menghindari traffic jam ditempuh dengan tindakan mencari rute terpendek
dari tempat pengangkutan menuju lokasi proyek. Adanya waste akan mengakibatkan
keterlambatan proyek, untuk itu perlu adanya safety time (buffer time) yang
terdapat dalam penjadwalan dengan metode CCPM. Dari hasil penanganan waste
dengan menggunakan penjadwalan CCPM didapatkan penghematan waktu pengerjaan
proyek sebesar 7 hari.
Penulis: Silvia Hermina
Stevania Untu, Ariestides K. T. Dundu, Robert J. M. Mandagi
Kode Jurnal: jptsipildd140875