MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2014/2015
Abstract: Penelitian ini
dilatarbelakangi kurangnya interaksi sosial yang dimiliki siswa. Kurangnya
interaksi sosial akan menghambat siswa dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya terutama dibidang pribadi. Permasalahan yang diungkap dalam
penelitian ini adalah Apakah Layanan Penguasaan Konten Menggunakan Media Puzzle
Efektif Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa? Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektifitas Layanan Penguasaan
Konten Menggunakan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa Kelas
X SMA Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 01
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 441 siswa. Sampel yang diambil
30 siswa dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Data dalam
penelitian ini diperoleh melalui skala interaksi sosial. Desain penelitian yang
digunakan adalah one group pre-test post-test design.Berdasrkan ujia validitas
diperoleh 30 soal valid, sedangkan pada uji reliabilitas diperoleh hasil
r11> rtabel ,0,917 > 0,361 dengan demikian instrumen skala interaksi
sosial reliabel.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dilakukan dari data awal skor
rata-rata sebesar 74,67, sedangkan hasil dari data akhir diketahui skor
rata-rata sebesar 90,8. Rata-rata nilai hasil interaksi sosial siswa
menunjukkan adanya selisih skor sebesar 15,8 yang berarti interaksi sosial
siswa meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan analisis rumus uji t diperoleh
thitung sebesar 4,563 sementara ttabel dengan db N-1 = 30-1 = 29, dengan taraf
signifikansi 0,05 sebesar 2,045. Karena t-hitung >t-tabel, atau 4,563
>2,045, sehingga hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi layanan penguasaan konten
dengan menggunakan media puzzle efektif untukmeningkatkan interaksi sosial
siswa kelas X SMA Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2014/2015diterima pada
taraf signifikansi 0,05. Dari hasil penelitian disarankan siswa memanfaatkan
layanan bimbingan dan konseling. Bagi Guru bimbingan dan konseling agar dapat
memprogramkan dan melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan
kebutuhan siswa. Bagi Kepala sekolah supaya dapat merumuskan kebijakan dalam
memberikan dua jam pelajaran efektif masuk kelas untuk layanan bimbingan dan
konseling agar dapat mencapai pelayanan terhadap peserta didik secara optimal.
Penulis: Yanuar Brasista Amar
Faishal, Heri Saptadi Ismanto, Padmi Dhyah Yulianti
Kode Jurnal: jpbkdd140393