Pemanfaatan Logika Fuzzy Untuk Sistem Prediksi Banjir
Abstract: Iklim merupakan
salah satu isu penting dunia saat ini, terjadi karena adanya proses hukum alam
yang sesuai dengan keseimbangan dari tiap kondisi daerah. Dampak negatif yang
sering dirasakan berkaitan dengan iklim adalah timbulnya bencana alam, seperti
banjir. Penelitian untuk prediksi banjir digunakan empat variabel masukan yaitu
luas penampang, tingkat kemiringan lereng DAS, intensitas curah hujan dan
koefisien limpasan aliran sungai. Model logika yang digunakan untuk pengolahan
masukan adalah model mamdani. Hasil menunjukkan bahwa banjir terjadi pada level
III dengan kombinasi dengan kombinasi luas penampang sempit (0-40 m2),
kemiringan lereng landai (0-8%), curah hujan lebat (12,6-50 mm/jam) dan
koefisien limpasan tinggi (11-25). Ancaman banjir terjadi pada level II dengan
kombinasi luas penampang melebar (41-60 m2), kemiringan lereng landai (0-8 %),
curah hujan lebat (12,6-50 mm/jam) dan koefisien limpasan sedang (0,26-10).
Penulis: Ernawatil Gani, Hesky
S. Kolibu, Gerald H. Tamuntuan
Kode Jurnal: jpfisikadd160164