Studi Etnomikologi Pemanfaatan Jamur Karamu (Xylaria Sp.) sebagai Obat Tradisional Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti

Abstract: Etnomikologi (ethnomycology)merupakan cabang ilmu dari etnobiologi (ethnobiology). Studi etnomikologi mengkaji pemanfaatan jamur oleh masyarakat sebagai bahan makanan, obat-obatan, kerajinan, atau ritual. Studi etnomikologi jamur karamu di desa Lamunti, mengkaji tentang kehidupan masyarakat suku Dayak Ngaju dalam  memanfaatkan jamur karamu (Xylariasp.)sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit kanker payudara dan polip. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan Jamur Karamu (Xylaria sp.) sebagai obat tradisional oleh masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif (qualitative research) dengan metode survey, data dikumpulkan denganmenggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data.Penelitian ini dilakukan di Desa Lamunti yang terletak di Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Data penelitian didapatkan langsung dari informan, yakni masyarakat Suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti, melalui wawancara terstruktur menggunakan panduan wawancara dengan melibatkan 5 orang informan yang mengetahui informasi tentang jamur karamu dan merupakan suku Dayak Ngaju di Desa Lamunti.  Hasil penelitian yang diperoleh dari keterangan informan yang diwawancara dan pernah menggunakan jamur karamu, menyatakan bahwa jamur karamu yang tumbuhnya di tanaman karet dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya, untuk mengobati penyakit kanker dan polip. Cara pemakaiannya yaitu seteh jamur diambil dan dicuci bersih, selanjutnya disangrai sampai kering dan berwarna hitam (seperti membuat kopi), jamur yang sudah kering kemudian dihaluskan dan diayak hingga menjadi serbuk halus seperti bubuk kopi. Kemudian serbuk yang sudah halus diseduh dalam air panasdengan dosis ½ (setengah) sampai 2 (dua) sendok the diminum 3 kali sehari. Selain itu cara pemakaian jamur karamu dapat juga dengan cara dioleskan langsung dibagian yang terkena kanker.
Key Word: Etnomikologi, Jamur Karamu (Xylaria sp.), Obat tradisional, Kanker
Penulis: Siti Sunariyati Arya Frantika, Titin Purnaningsih
Kode Jurnal: jpbiologidd160190

Artikel Terkait :