PENERAPAN KERANGKA RANCANGAN TANDUR DALAM MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SMPN 03 CANDIPURO LUMAJANG
ABSTRACT: Pembelajaran
Snowball Throwing merupakan pembelajaran kooperatif yang bekerja secara
berkelompok secara kolaboratif yang penerapannya membuat sebuah pertanyaan yang
dituliskan dikertas kemudian diremas menyerupai bentuk bola salju lalu
dilemparkan kepada siswa lain dan siswa lain yang mendapatkan bola kertas
dibuka dan menjawab perrtanyaan. Adanya kerjasama secara kooperatif ini mendorong
siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya
bertindak sebagai fasilitator yang bertugas mengorganisasikan materi,
mengorganisasikan siswa dan menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam
kegiatan pembelajaran. Hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
Biologi kelas VIII-B di SMPN 03 Candipuro Lumajang, menunjukkan bahwa
pembelajaran Biologi yang diterapkan selama ini masih berorientasi pada guru
(teacher centered) dan selalu dilakukan secara konvensional, sehingga siswa
mayoritas tidak mengerti bagaimana hubungan antara fakta yang ada dengan
kehidupan sehari-hari. Hal ini karena siswa dalam mencapai pengetahuan atau
konsep materi pelajaran masih belum terlaksana. Selain itu, nilai hasil belajar
siswa kelas VIII-B mayoritas di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penerapan model pembelajaran Snowball Throwing yang didalamnya terdapat
kerangka rancangan TANDUR dalam meningkatkan hasil belajar IPA SMPN 03
Candipuro Lumajang pada materi metamorfosis dan metagenesis. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseacrh)
dengan menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai siklus spiral yang
meliputi kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-B SMPN
03 Candipuro Lumajang dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar klasikal pada
siklus II lebih baik dibandingkan siklus I, hal ini ditunjukkan dari hasil
analisa ketuntasan hasil belajar klasikal yang mengalami peningkatan dari 75%
pada siklus I menjadi 95,83% pada siklus II yang artinya terjadi peningkatan
sebesar 20,83%.
Penulis: Henia Wati,
Abdulkadir Rahardjanto, Atok Miftachul Hudha
Kode Jurnal: jpbiologidd150936