METODE PEMBERIAN KOLKISIN TERHADAP RESPON MORFOLOGIS TANAMAN ZAITUN (OLEA EUROPEAE L.)
ABSTRACT: Zaitun (Olea
europaea L.) merupakan jenis tanaman asli daerah Mediterania yang tumbuh sejak
4000 SM. Kolkisin (C22H25O6N) Merupakan senyawa alkaloid berwarna putih yang
diperoleh dari umbi tanaman (Colchichum autumnale L.). Senyawa ini dapat
menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada pembelahan sel, sehingga
menyebabkan sel tidak dapat membelah dan terbentuklah individu poliploidi.
Poliploidi adalah peristiwa penggandaan krmosom sehingga mempunyai lebih dari
dua sel atau genom dalam sel somastisnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui respon morfologis tanaman zaitun (Olea europeae L.) terhadap metode
dan konsentrasi pemberian kolkisin. Metode penelitian yang digunakan
eksperimental yang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
secara faktorial dan terdiri dari dua faktor
perlakuan yaitu tetesan, perendaman, dan kombinasi (tetes dan perendaman),
faktor kedua yaitu konsentrasi kolkisin 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, konsentrasi pemberian kolkisin berpengaruh pada
morfologis tanaman zaitun (Olea europeae L.), respon terbaik pada morfologis
tanaman zaitun adalah dengan metode tetesan baik satu tetes maupun dua tetes
pada tinggi tanaman, diameter, dan jumlah daun. Hasil analisis (Uji Anova)
menunjukkan bahwa memberikan hasil berbeda nyata selanjutnya dilakukan uji LSD
(Least Significant Differences) untuk mengetahui perbedaan antar metode. Metode
tetesan merupakan metode terbaik dalam pemberian kolkisin dilihat dari tinggi
tanaman, diameter, dan pertambahan jumlah daun dibanding dengan perendaman,
maupun kombinasi (tetes dan perendaman).
Penulis: Ma'rifatul As'adah,
Tintrim Rahayu, Ari Hayati
Kode Jurnal: jpbiologidd160629
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj4FQv1aMKKBVC4_mesGV_ZBAKWTejNaV2HxifdICn1Si6-Cbih_Nn3RHQNCq1oxvhyRv2U9yPX6t4k-PCOSIkqYXB__v7DbFjwnVn73zgsW72l7sqKX5dvQ2XVxnqcLrw2CvPzs63oA/s320/E+JURNAL.gif)