ISOLASI DAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA 6,7-DIHIDRO-17-HIDROKSIERISOTRIN DARI DAUN DADAP BELENDUNG (ERYTHRINA POEPPIGIANA) TERHADAP AKTIVITAS SITOTOKSIK ANTIKANKER PAYUDARA MCF-7
ABSTRAK: Erythrina
(Leguminose) memiliki jumlah alkaloid paling banyak jika dibandingkan dengan
senyawa metabolit sekunder lainnya, sehingga tumbuhan Erythrina dikenal dengan
sebutan alkaloid eritrina. Erythrina yang paling banyak tumbuh di Indonesia
adalah E. poeppigiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan senyawa
aktif antikanker payudara MCF-7 secara in silico yang terdapat di dalam daun E.
poeppigiana. Alkaloid dipisahkan dan dimurnikan melalui tahapan ekstraksi,
fraksinasi, pemisahanan dan pemurnian yang dipandu dengan uji Dragendorff,
senyawa alkaloid yang diperoleh diuji antikanker secara in silico terhadap
reseptor EGFR2 yang bekerja pada sel kanker payudara MCF-7 menggunakan program
ArgusLab dengan pembanding canertinib dan parameter yang diukur adalah energi
bebas Gibbs ikatan (ΔG) dan konstanta inhibisi (Ki). Hasil dari penelitian ini
diperoleh senyawa alkaloid golongan isokuinolin yakni
6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin. Senyawa 6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin
diprediksi mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7
dengan nilai ΔG (Kcal/mol) dan Ki (nM) masing-masing sebesar -8,11457 dan
1,12.10-6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan E. poeppigiana mempunyai
potensi sebagai bahan dasar obat herbal antikanker payudara.
Penulis: Richa Mardianingrum,
Tati Herlina, Unang Supratman
Kode Jurnal: jpkimiadd150587