Desain Didaktis Pembelajaran Hidrolisis Didasarkan Hasil Refleksi Diri Guru Melalui Lesson Analysis
Abstrak: Kesulitan belajar
siswa pada topik Hidrolisis menjadi hal yang sering, terlihat dari hasil
ulangan yang masih ada yang tidak mencapai KKM. Pembelajaran yang terjadi
selama ini cenderung ke arah menghafalkan definisi dan menyelesaikan rumus
praktis tanpa menggali pemahaman konsep yang sebenarnya. Keadaan demikian menimbulkan
kejenuhan, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran
menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan
pembelajaran kimia. Untuk mengatasi kesulitan belajar ini, perlu adanya suatu
proses perencanaan pembelajaran yang disusun sebagai suatu desain didaktis.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan secara kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif berupa karakteristik desain yang dikembangkan, divalidasi oleh
pakar pendidikan. Selanjutnya data kuantitatif berupa persentase penilaian ahli
(refleksi guru) diektrapolasi secara kualitatif berdasarkan angket rating
scale. Adapun jumlah skor rata-rata total hasil pengumpulan data adalah 430.
Dengan pemetaan, 7 guru yang memberikan nilai sebesar 360-420 dan 8 guru memberikan
nilai angket sebesar 421-480. Dengan demikian kualitas desain pembelajaran
hidrolisis yang dikembangkan menurut persepsi 15 responden itu adalah 430:480 =
89,58%. Nilai 430 termasuk dalam kategori interval “baik dan sangat baik”.
Namun, lebih mendekati sangat baik. Selanjutnya, 28% responden menyarankan
perluasan materi dilevel aplikatif yang modern, 23% menyarankan perbanyak
praktikum, 33,33% menyarankan konstruksi soal tugas dikaitkan dengan topik
diluarkan hidrolisis, 60% menyarankan pengadaan pretest sebanyak 3 soal
maksimal, dan terakhir, 12% menyarankan alat ukur penilaian melibatkan soal
pilihan ganda. Sehingga, secara keseluruhan desain pembelajaran yang telah
dikembangkan ini dapat dikategorikan sangat baik dan layak untuk diimplementasikan.
Penulis: Said Ali Akbar
Kode Jurnal: jpkimiadd160687