SELF ESTEEM PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH INKLUSI
Abstract: Sebagaimana pada
anak normal se-usia, ABK memiliki tugas perkembangan untuk berusaha mendapatkan
jawaban mengenai siapa dirinya, dengan cara membandingkan dirinya dengan anak
lain. Sayangnya, ABK memiliki berbagai kekurangan dibanding anak normal, perbandingan
yang dilakukan terkadang membuat self-esteem nya menjadi negatif (Mulholand,
2008). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kemampuan akademik
berhubungan dengan self- esteem (Black, 1974; Rogers, Smith, & Coleman,
1978). Self-esteem menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan
perkembangan anak. Sehingga penting untuk melihat faktor yang dapat
mempengaruhi self-esteem pada ABK. Penelitian ini akan dilakukan pada Sekolah
Dasar (SD) Inklusi dan Sekolah Menengah (SMP) Inklusi yang ditunjuk oleh dinas
pendidikan Kota Metro. Terdapat 5 SD dan 3 SMP yang ditetapkan sebagai sekolah
inklusi. Subyek penelitian adalah siswa SD inklusi dan SMP inklusi yang
dideteksi sebagai ABK oleh guru, serta memiliki kemampuan untuk memahami
pertanyaan dengan baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa stigma negatif
(diskriminasi dan penolakan) tidak memberikan pengaruh langsung terhadap
self-esteem ABK (estimate = 0,063, C.R = 0,280, p > 0,05). Stigma negatif
baru memberikan pengaruh terhadap self-esteem ABK, jika setelah ABK mendapatkan
stigma negatif dari temannya, direspon dengan afek negatif/ perasaan negatif
oleh ABK (Stigma --> Afek, estimate = 0,725, C.R = 5,351, p < 0,001, dan
Afek --> Self Esteem, estimate = 0,596, C.R = 3,018, p < 0,01), atau ABK
percaya (belief) terhadap stigma negatif yang ditujukan pada nya (Stigma -->
Belief, estimate = 0,558, C.R = 5,430, p Self Esteem, estimate = 0,285, C.R =
2,755, p < 0,01).
Penulis: Satrio Budi Wibowo,
Siti Nurlaila
Kode Jurnal: jppsikologiabnormaldd160008