PENAGGULANGAN PEMUDA PENGANGGURAN MELALUI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILLS)

ABSTRACT: Setiap orang menghendaki agar hidupnya tentram, itulah sebabnya setiap individu selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani maupun rohani. Bekerja, merupakan jawaban atas permasalahan yang timbul dalam konteks pemenuhan kebutuhan hidup manusia tersebut. Namun seringkali dihadapkan dengan permasalahan lain yakni kurangnya pengetahuan dan keterampilan pencari kerja, sikap, mental, terbatasnya lapangan kerja, dan tidak relevannya pengetahuan pencari kerja dengan lapangan kerja yang ada. Tidak seimbangnya jumlah  lapangan kerja dengan jumlah pencari kerja, sehingga menimbulkan pengangguran. Masalah  pengangguran merupakan salah satu indicator keberhasilan pembangunan. Untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut dibutuhkan suatu upaya yang strategis yakni melalui pendidikan kecakapan hidup (Life Skills).      
Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dibina dan dihimpun agar para pemuda benar-benar mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pemuda adalah penduduk yang berusia antara 15 – 35 tahun. Secara faktual sasaran program pendidikan non formal  tahun 2004 adalah penduduk usia 10 tahun ke atas yang buta aksara ada 18,7 juta orang,  angka drop out sekolah dasar kelas 1-3 tiap tahun berjumlah 200-300 ribu siswa, angka penganggur  berjumlah 49.611.779 orang. Sementara itu, saat ini  terdapat 38,4 juta penduduk miskin (Biro Pusat Statistik, 2004).
Berkenaan dengan masalah itu,  Departemen Pendidikan Nasional melaksanakan kebijakan pendidikan kecakapan hidup melalui pendekatan pendidikan berbasis luas (broad based education). Program pendidikan Kecakapan Hidup  (Life Skills) pada dasarnya adalah kegiatan pembelajaran untuk menghasilkan dan memproduksi barang atau jasa.  Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan suatu proses manajemen pembelajaran yang efektif. Manajemen pembelajaran yang dimaksudkan disini yaitu suatu rangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, membina, mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan berbagai kegiatan berkenaan dengan suatu program pembelajaran agar tujuan yang diharapkan  tercapai.
KataKunci:  Program Kepemudaan, Life Skills, Pendidikan Non Formal
Penulis: Iip Saripah
Kod Jurnal: jppendidikandd110373

Artikel Terkait :