PEMBERLAKUAN KURIKULUM SD/MI TAHUN 2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP UPAYA MEMPERBAIKI PROSES PEMBELAJARAN MELALUI PTK
Abstract: Konsekuensi utama
pemberlakuan kurikulum 2013 untuk jenjang SD/MI diantaranya pada cara
mensinergikan pendekatan, model dan standar proses pembelajaran, serta cara
menyusun dan melakukan penilaian. Dua komponen utama sistem pembelajaran ini
merupakan komponen yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan mutu
pembelajaran. Pendekatan, model dan standar proses pembelajaran berkaitan
dengan jaminan mutu prosesnya, sedangkan komponen penilaian berkaitan dengan
akurasi dan validitas pengukuran mutu pembelajaran tersebut. Pendekatan saintifik (5M) yang meliputi
keterampilan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan perlu disinergikan
dengan standar proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK). Kedua
keterampilan (5M dan EK) inilah yang menjadi pemandu bagi guru untuk memilih
model (dan metode) pembelajaran serta alat penilaian otentik yang sesuai. Dalam
rangka membantu para guru untuk mengimplemantasikan kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan buku guru dan buku siswa. Namun demikian
para guru dapat memodifikasi dan mengembangkan sendiri. Pengembangan instrumen
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik
para siswa dan lingkungan belajar-nya, sehingga mutu proses dan hasil
pembelajaran dapat ditingkatkan. Pengem-bangan mutu pembelajaran seperti ini
sekaligus menjadi sarana bagi para guru untuk
mengembangkan profesinya secara berkelanjutan. Permasalahannya adalah
pemberlakuan kurikulum 2013 berimplikasi pada proses pengembangan keprofesian
guru, misalnya bagaimana proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
yang selama ini telah dilakukan. Rambu-rambu pendekatan, model, sistem
penilaian, buku guru dan buku siswa dalam kurikukum 2013 mestinya tidak
membatasi ruang gerak guru dalam berinovasi.
Penulis: Mawardi
Kode Jurnal: jppendidikandd143400