MEMBANGUN PARTISIPASI POLITIK KELAS MENENGAH MUSLIM INDONESIA

Abstract: Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis mengenai karakter politik dan tipologi masyarakat kelas menengah Muslim Indonesia pascareformasi. Karakter tersebut menjadi penting dikaji untuk melihat basis-basis pembentukannya. Pada umumnya, kelas menengah Muslim Indonesia tumbuh karena dua sumber: intelektualisme dan borjuasi. Intelektualisme menandai adanya transformasi pemikiran Islam yang serba ortodoks dan puritan menjadi kritis. Sedangkan borjuasi menandai adanya pergeseran basis ekonomi yang semula bercorak agraris menjadi tergantung pada jasa, perdagangan, maupun birokrasi. Modernisasi menjadi kata kunci terhadap pembaruan kelas menengah Muslim Indonesia. Ia terbagi dalam tiga rentang waktu, yakni masa kolonialisme, pascakemerdekaan dan masa pascareformasi. Sejalan dengan modernisasi tersebut, arah partisipasi dan representasi politik kelas menengah Muslim Indonesia kemudian berkembang ke dalam ranah politik maupun non-politik. Secara politis, pendirian partai politik merupakan solusi bagi mereka dalam mengartikulasikan kepentingannya. Sedangkan,secara non-politis atau kultural, mereka umumnya terepresentasikan dalam kegiatan keagamaan dan pengajian kaum elit.
Kata kunci: Kelas Menengah Muslim, Partisipasi Politik, Pascareformasi
Penulis: Wasisto Raharjo Jati
Kode Jurnal: jpperadabanislamdd160331

Artikel Terkait :