ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013
Abstrak: Angka kejadian
asfiksia neonatorum di Indonesia kurang lebih 40 per 1000 kelahiran hidup,
secara keseluruhan 110.000 neonatus meninggal setiap tahun karena asfiksia.
Berdasarkan data dari RSUD dr.H.Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2010 neonatus dengan asfiksia neonatorum
sebanyak 207 (18%) , tahun 2011 sebanyak 317 (21,1%), di
tahun 2012 sebanyak 246 (14%) dan meningkat kembali pada tahun 2013 sebanyak
336 (18 %) yang mengalami asfiksia neonatorum.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
menggunakan desain analitik dengan pendekatan case control. Menggunakan data sekunder melalui rekam
medik. Populasi penelitian ini yaitu seluruh bayi yang lahir dengan asfiksia
neonatorum yang dirawat diruang perinatologi periode Januari – Desember 2013 berjumlah
336. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 134 kasus dan 134 kontrol,
pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik purposive sampling. Sedangkan analisis data univariat dengan menggunakan
distribusi frekuensi, bivariat dengan menggunakan uji Chi Square dan
multivariat dengan menggunakan regresi logictic ganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel memiliki pengaruh dengan
terjadinya asfiksia neonatorum, yaitu perdarahan antepartum (p-value = 0,007;
OR = 2,01), usia ibu (p value= 0,020; OR = 1,82), paritas (p-value = 0,035; OR
= 1,74), preeklampsi (p-value = 0,020 OR
= 1,83), persalinan lama (p-value = 0,000; OR = 2,52), KPD (p-value = 0,037; OR
= 1,72), persalinan tindakan (p-value =
0,0,020; OR = 1,83), BBLR (p-value = 0,000; OR = 2,67), kelainan konginetal
(p-value = 0,005; OR = 2,06). Faktor dominan yang paling berpengaruh dengan
kejadian asfiksia neonatorum yaitu persalinan lama (p value = 0,000 OR =
3,828).
Penulis: Astriana
Kode Jurnal: jpfarmasidd160217