Pemetaan dan Analisis Faktor Risiko Leptospirosis
Abstract: Sampai dengan tahun
2013 dilaporkan ada 13 kasus leptospirosis di Kabupaten Banyumas.Terjadinya
peningkatan kasus selama dua tahun terakhir perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak agar kasus leptospirosis bisa segera ditangani. Tujuan
penelitian ini adalah memetakan kasus leptospirosis dan menganalisis faktor
risiko lingkungan dan perilaku yang memengaruhi leptospirosis. Penelitian ini
menggunakan desain studi observasional kasus kontrol. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara, observasi, dan pengukuran. Analisis data
menggunakan analisis spasial, analisis univariat, dan bivariat. Kasus adalah
penderita leptospirosis berjumlah 13 orang dan kontrol adalah tetangga kasus
yang tidak menderita leptospirosis berjumlah 52 orang. Hasil pemetaan
menunjukkan kasus leptospirosis di Kabupaten Banyumas termasuk daerah aliran
sungai dengan radius 600 meter ke sungai; seluruh kasus dekat dengan sawah
(jarak < 1 km); sebagian besar memiliki vegetasi ³ 3 jenis dan berada di
daerah dengan curah hujan tinggi. Faktor lingkungan yang terbukti berhubungan
dengan leptospirosis adalah kondisi jalan yang buruk sekitar rumah (OR = 4,90;
CI 95% = 1,35 - 17,10). Faktor perilaku yang berhubungan dengan leptospirosis
adalah kebiasaan mandi/mencuci di sungai (OR = 4,35; 95% CI = 1,21 - 15,60),
riwayat peran serta dalam kegiatan sosial yang beresiko (OR = 12,00; 95% CI =
1,45 - 99,09) dan penggunaan alat pelindung diri (OR = 7,50; 95% CI = 1,00 -
62,18).
Penulis: Dwi Sarwani Sri
Rejeki, Sri Nurlaela, Devi Octaviana
Kode Jurnal: jpkesmasdd130578