Kualitas Spermatozoa Mencit Balb/C Jantan Setelah Pemberian Ekstrak Buah Kepel (Stelechocarpus Burahol)

Abstract: Buah kepel (Stelechocarpus burahol) terbukti memiliki kandungan fitoestrogen yang diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas sperma, namun sejauh ini kajian ilmiah mengenai efek buah kepel terhadap kualitas sperma belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak buah kepel terhadap motilitas, konsentrasi, viabilitas, dan morfologi spermatozoa mencit jantan (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Ekstraksi buah kepel menggunakan metode sokletasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 24 ekor mencit yang dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi akuades, kelompok I, II, dan III yang disonde ekstrak buah kepel (EBK) dengan dosis 0,65; 1,3; dan 2,6 mg/ekor maisng-masing selama 14 hari. Motilitas, konsentrasi, viabilitas, dan morfologi spermatozoa dianalisis dengan mengambil sampel sperma dari kauda epididimis pada hari ke-15. Berdasarkan hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa viabilitas, morfologi, dan konsentrasi spermatozoa rata-rata antara kelompok kontrol dan perlakuan (I, II, III) tidak berbeda signifikan (p>0,05). Persentase motilitas spermatozoa mengalami penurunan secara signifikan pada kelompok III (2,6 mg/ekor) dibanding dengan kontrol, kelompok I, dan kelompok II (p<0,05). Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ekstrak buah kepel dengan dosis 2,6 mg/ekor/hari dapat menurunkan kualitas spermatozoa sehingga berpotensi sebagai senyawa antifertilitas pada pria.
Kata kunci: Kepel (Stelechocarpus buharol), konsentrasi spermatozoa, kualitas spermatozoa
Penulis: Dina Fatmawati, Israhnanto Isradji, Iwang Yusuf, Suparmi
Kode Jurnal: jpkedokterandd160114

Artikel Terkait :