Kebutaan pada Pasien Glaukoma Primer di Rumah Sakit Umum Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Abstract: Glaukoma adalah penyebab kebutaan permanen nomor dua di Indonesia yang sering tidak disadari oleh penderita. Proporsi pasien baru glaukoma yang datang ke RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam kondisi buta cukup tinggi. Tujuan penelitian ini mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan kebutaan tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap 420 pasien glaukoma primer yang berkunjung di poliklinik penyakit mata RSCM pada Januari 2007-Oktober 2009 dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Cox’s Proportional Hazard Model untuk mendapatkan nilai prevalence ratio (PR). Penelitian ini didapatkan hubungan bermakna antara antara kebutaan akibat glaukoma primer tekanan intraokular (PR = 1,01; 95% CI = 1,01-1,02), jenis glaukoma, pengobatan sebelumnya dan interaksi antara jenis glaukoma dan pengobatan sebelumnya (PR 2,09 95% CI 1,36-3,22 ). Untuk sudut terbuka yang pernah mendapat pengobatan sebelumnya (PR = 1,72; 95% CI = 1,20-2,46) untuk sudut tertutup yang belum mendapat pengobatan; PR = 1,79 untuk sudut tertutup yang pernah mendapat pengobatan; dibandingkan sudut terbuka yang belum mendapat pengobatan) serta pendidikan (PR = 1,49; 95% CI = 1,06-2,08 untuk pendidikan rendah dan PR = 1,37; 95% CI = 0,97-1,92 dibandingkan dengan pendidikan tinggi).
Kata kunci: Glaukoma, buta, mata
Penulis: Fetty Ismandari, Helda Helda
Kode Jurnal: jpkesmasdd110216

Artikel Terkait :