PENGEMBANGAN ARMADA PANCING TUNA DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR
ABSTRAK: Sektor perikanan
sedang mengalami krisis dalam dimensi global pada beberapa tahun terakhir ini.
Hal ini disebabkan karena pola konsumsi yang tidak berkesinambungan,
overfishing, dan polusi serta perubahan iklim. Salah satu wilayah yang
mengalami overfishing adalah Samudera Hindia Selatan Jawa dimana wilayah ini
memiliki sumberdaya tuna yang potensial. Wilayah tersebut mencakup Perairan
Puger, Jawa Timur. Tuna ditangkap menggunakan alat tangkap pancing dan alat
bantu rumpon. Peningkatan rumpon dapat mengakibatkan sumberdaya tuna menurun
yang dilihat berdasarkan komposisi ukuran dan menimbulkan konflik diantara
stakeholder. Sebagai tambahan, penangkapan tuna oleh armada pancing menunjukkan
kualitas tuna yang rendah akibat penanganan yang buruk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komposisi ukuran tuna berada pada selang 40-49 cm dengan
berat ikan pada selang 0-3,5 kg. Hal ini mengindikasikan bahwa tuna memiliki
ukuran tidak layak tangkap dan ekspor. Terdapat tiga jenis konflik di Puger,
seperti: Latent conflict (Nelayan rumpon dan TPI), felt conflict (antara
nelayan rumpon), manifest conflict (nelayan rumpon dan instansi pemerintah).
Perumusan strategi pengembangan dilakukan menggunakan analisis SWOT. Hal yang
paling penting bagi pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan adanya sosialisasi daerah, program pengembangan wilayah pesisir terpadu
dan berkesinambungan.
Kata kunci: analisis komposisi
hasil tangkapan, rumpon, konflik sosial, strategi pengembangan perikanan
Penulis: Ratih Purnama Sari,
Tri Wiji Nurani, Sugeng Hari Wisudo, Zulkarnain
Kode Jurnal: jpperikanandd140262