HUBUNGAN JENIS KEPITING BAKAU (Scylla Spp.) DENGAN MANGROVE DAN SUBSTRAT DI TAMBAK SILVOFISHERY ERETAN, INDRAMAYU

ABSTRAK: Kepiting bakau (Scylla spp.) merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia yang bernilai ekonomis tinggi. Luasnya pemasaran dan tingginya nilai jual kepiting bakau membuat bisnis tersebut semakin berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan jenis kepiting bakau dengan karakteristik habitatnya. Penelitian ini dilakukan dari Agustus-November 2013 dan Agustus-September 2014 pada kawasan tambak silvofishery Desa Eretan, Indramayu, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan pada lima stasiun pengamatan diantaranya TSDR (Tambak silvofishery dominan Rhizopora sp.), TSDA (Tambak silvofishery dominan Avicennia sp.), KDR (Kanal dominan Rhizopora sp.), KDA (Kanal dominan Avicennia sp.) dan PHM (Pinggiran hutan mangrove). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua jenis kepiting bakau yaitu Scylla paramamosain dan S. olivacea. Di lokasi penelitian jumlah Scylla paramamosain yang tertangkap sebanyak 107 individu yang terdiri dari 67 jantan dan 40 betina, sedangkan jumlah S. olivacea yang tertangkap sebanyak 28 individu yang terdiri atas 17 jantan dan 11 betina. Hasil penelitian menunjukkan pada umumnya jumlah S. paramamosain yang tertangkap melebihi S. olivacea. Persentase kepiting bakau yang tertangkap pada tiap stasiun pengamatan yaitu 91% S. paramamosain dan 9% S. olivacea pada TSDR, 89% S. paramamosain dan 11% S. olivacea pada TSDA, 86% S. paramamosain dan 14% S. olivacea pada KDR, 68% S. paramamosain dan 32% S. olivacea pada KDA, 73% S. paramamosain dan 27% S. olivacea pada PHM. Perbedaan jumlah jenis kepiting bakau yang diperoleh pada tiap stasiun penangkapan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara jenis kepiting bakau dengan habitat hidupnya.
Kata kunci: Indramayu, mangrove, kepiting bakau, substrat
Penulis: Sunarto, Sulistiono, Isdradjad Setyobudiandi
Kode Jurnal: jpperikanandd150306

Artikel Terkait :