ANALISIS INTENSITAS KEBISINGAN LINGKUNGAN KERJA PADA AREA UTILITIES UNIT PLTD DAN BOILER (STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI)
ABSTRACT: Kebisingan merupakan
salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di lingkungan kerja.
Kebisingan yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan gangguan
kesehatan dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Di lingkungan kerja, kebisingan
merupakan masalah kesehatan kerja yang selalu timbul pada industri besar
seperti kilang minyak. PT. Pertamina RU II Dumai adalah perusahaan pengolahan
minyak terbesar yang terdapat di daerah sumatera khususnya Riau-Dumai.
Banyaknya frekuensi mesin-mesin atau alat-alat yang digunakan dengan intensitas
bising yang cukup tinggi di PT.Pertamina RU II Dumai, menyebabkan risiko
terpapar bising bagi pekerja sangatlah besar. Pada PT. Pertamina terdapat
beberapa area yang memiliki intensitas kebisingan yang cukup tinggi antara lain
area HSC (Hydro Skimming Complex), HCC (Hydro Cracker Complex), HOC (Heavy Oil
Complex), Utitlities, dan Laboratorium Produksi. Diantara area tersebut,
utilities merupakan area yang memiliki intensitas kebisingan yang paling
tinggi. Utilities merupakan fasilitas utama yang harus diperhatikan untuk
mendukung kelancaran operasi kilang PT.Pertamina RU II Dumai. Pada bagian
utilities terdapat unit-unit pembangkit listrik seperti PLTD, PLTG, PLTU,
Compressor, Boiler dan Turbin Generator yang memiliki potensi kebisingan yang
tinggi, dimana banyak mesin-mesin yang beroperasi 24 jam tanpa henti dan sangat
berpengaruh pada pendengaran tenaga kerja. Pengolahan data tingkat kebisingan
dilakukan pada area utilities unit PLTD dan Boiler. Intensitas kebisingan yang
didapatkan yaitu 108,62 dBA pada unit PLTD lantai 1 dan 106,99 dBA lantai 2
sedangkan 92,53 dBA pada unit Boiler 1 dan 93,99 dBA pada unit Boiler 2. Dampak
yang dirasakan pekerja akibat kebisingan yang dialami yaitu gangguan
komunikasi, gangguan pendengaran/ auditory dan gangguan psikologis.
Penulis: Prima Fithri
Kode Jurnal: jptindustridd150247