RENCANA KEPEMILIKAN RUMAH BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (STUDI KASUS KELURAHAN TANJUNGMAS KOTA SEMARANG)
Abstract: Program-program
perumahan terjangkau dan program perbankan telah diluncurkan untuk pelaksanaan
program perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Karakteristik
MBR di masing-masing daerah yang sangat beragam membuat program perumahan untuk
segmen ini tidak mudah dilakukan secara tepat sasaran. Undang-Undang No.2 tahun
2001 telah mengamanatkan bahwa negara
wajib menyelenggarakan perumahan permukiman yang layak huni bagi masyarakat
khususnya MBR. Artikel ini akan membahas bagaimana pandangan masyarakat MBR
terkait kepemilikan rumah bagi keluarganya. Aspek kajian antara lain terkait
kondisi keluarga, pembiayaan, lokasi, bentuk tempat tinggal dan harga. Metode penelitian menggunakan metode
deskriptif melalui hasil kuisioner kepada MBR di Kelurahan Tanjungmas sebagai
Kelurahan dengan penduduk miskin terbanyak di Kota Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa responden memiliki visi dalam kepemilikan rumah dengan cara
menabung dan mencicil. Bahwa visi mereka adalah masih tinggal disekitar lokasi
tempat tinggal sekarang atau tempat lain yang memiliki rentang harga yang sama.
Mereka sangat memahami bahwa untuk memperoleh kondisi lingkungan dan rumah yang
lebih baik, mereka harus membayar lebih mahal, maka, standar yang mereka
gunakan adalah pada kualitas hidup yang dijalani sekarang bahwa lokasi rumah
yang cocok untuk mereka adalah rumah di perkampungan.
Penulis: Lulut Indrianingrum
Kode Jurnal: jptsipildd160217