ANALISIS PERUBAHAN PENJADWALAN DENGAN METODE TRACKING PROGRES PADA SOFTWARE MICROSOFT PROJECT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN AUTIS KOTA BLITAR TAHUN 2013)
ABSTRACT: Keterlambatan suatu
item pekerjaan dalam sebuah proyek akan sangat mempengaruhi total durasi dari
proyek tersebut, selama ini metode yang sering digunakan untuk me-monitor
progress pekerjaan suatu proyek adalah metode kurva S dari persentasebobot
biaya proyek yang mana hanya mengamati biaya yang sudah terlaksana dalam proyek
tetapi tidak dapat digunakan untuk mengamati pengaruh keterlambatan suatu item
pekerjaan terhadap total durasi dalam suatu proyek. Salah satu metode untuk
me-monitor pengaruh keterlambatan terhadap total durasi proyek adalah dengan
metode tracking progress sdalam software Microsoft Project. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlambatan suatu aktivitas dalam proyek
serta pengaruhnya terhadap total durasi dari proyek tersebut menggunakan
tracking terhadap jadwal yang telah diberikan oleh pihak kontraktor.
Pada penelitian ini dilakukan penjadwalan dengan MS project yang durasi
pada setiap item pekerjaan berdasarkan dari jadwal rencana dan jadwal setelah
addendum dari proyek tersebut, pada penjadwalan MS Project akan terlihat mana
saja item pekerjaan yang tergolong kritis dan non-kritis. Sementara untuk
me-monitor progress mingguan menggunakan fasilitas dari MS Project berupa
tracking yang mana untuk memasukan progress tiap mingguan tetap menggunakan
persen dari setiap item pekerjaanya. Hasil dari tracking tersebut akan
memperlihatkan pertambahan total durasi dari proyek tersebut, jika suatu item
pekerjaan dalam proyek tersebut mengalami keterlambatan maka total durasi dari
proyek tersebut akan ikut bertambah. Sebaliknya, apabila item pekerjaan dalam
proyek tersebut mengalami percepatan maka total durasi dari proyek tersebut
akan berkurang.
Hasil dari perbandingan jadwal yang di lakukan pada penilitian kali
ini,adalah: untuk total dari durasi proyek tidak terdapat perbedaan hasil waktu
dikarenakan mengguanakan data dari laporan mingguan yang sama yaitu selama 36
minggu untuk mencapai 100%, akan tetapi terdapat perbedaan hasil bobot
pekerjaan ( % Complete ) tiap-tiap minggunya seperti deviasi keterlambatan
terbesar pada kurva S terjadi pada minggu ke-17 dengan deviasi sebesar
-48,3676%, sementara pada tracking hasil deviasi keterlambatan terjadi pada
minggu ke-18 dengan deviasi sebesar 46,3391%.
Penulis: Helmy Qathafie
Muhammada, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim
Kode Jurnal: jptsipildd160185