PERKEMBANGAN FILM HOROR INDONESIA TAHUN 1981-1991
Abstract: Film horor sudah
dikenal sejak pemerintahan Hindia-Belanda dengan hadirnya film berjudul Ouw Peh
Tjoa. Pada masa Jepang dan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1970 film horor
tidak diproduksi. Film horor muncul kembali pada tahun 1971 dengan hadirnya
film Lisa dan Beranak Dalam Kubur. Film horor merupakan film genre baru yang
bertujuan menimbulkan rasa takut, seram dan tegang bagi penonton. Dalam
perkembangannya film horor Indonesia mengalami puncak keemasan pada tahun
1981-1991. Hal itu dibuktikan dengan munculnya 84 judul film horor dengan
berbagai tema, namun hanya film-film horor yang diperankan Suzzanna yang
mendapatkan apresiasi baik dari penonton. Kemudian film horor mengalami kemunduran
pada tahun 1990-an setelah Suzzanna berhenti sebagai pemeran utama film horor
pada akhir tahun 1991. Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, diambil dua
rumusan masalah; pertama, bagaimanakah latar belakang munculnya film horor
Indonesia pada tahun 1971, dan kedua, bagaimanakah perkembangan film horor
Indonesia tahun 1981-1991. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian
ini adalah metode sejarah. Langkah pertama adalah heuristik, yaitu mengumpulkan
sumber primer dan sekunder. Selanjutnya melakukan uji validitas sumber dengan
kritik intern dan ekstern yang berguna untuk menyeleksi sumber menjadi fakta.
Fakta-fakta tersebut kemudian diinterpretasikan dengan cara mencari hubungan
antar fakta. Terakhir yaitu tahap historiografi. Tujuan penelitian ini yaitu
menjelaskan latarbelakang munculnya film horor Indonesia pada 1971 dan
mendiskripsikan perkembangan film horor Indonesia tahun 1981-1991. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat simpulan sebagai berikut;
pertama, film horor Indonesia muncul pada tahun 1971 yang dilatarbelakangi oleh
beberapa faktor, yakni budaya mistik yang kental dalam masyarakat, kebebasan
berkarya, keterpengaruhan baik film horor dunia maupun dalam negeri pada masa
pemerintahan Hindia-Belanda. Kedua, film horor Indonesia mengalami puncak
keemasan pada tahun 1981-1991 dengan hadirnya 84 judul film horor, namun hanya
film-film horor Suzzanna yang mendapatkan apresiasi baik dari penonton. Masa
keemasan ini dipengaruhi beberapa faktor, yakni kuatnya kepercayaan mistik
masyarakat Indonesia, figur artis Suzzanna dan alur cerita. Pada tahun 1991
film horor mengalami kemunduran karena cerita film horor Indonesia bersifat
statis, mundurnya Suzzanna dari perfilman, dan lunturnya kepercayaan masyarakat
terhadap mistik.
Penulis: MUHAMMAD LUTFI, AGUS
TRILAKSANA
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd130209