GAYA BUSANA SITI HARTINAH SOEHARTO SEBAGAI IBU NEGARA INDONESIA TAHUN 1968-1996
Abstract: Busana dipahami
sebagai alat untuk melindungi tubuh atau sebagai alat untuk memperelok
penampilan. Akan tetapi, selain untuk memenuhi kedua fungsi tersebut,pakaian
juga dapat berfungsi sebagai "alat" komunikasi yang bersifat
non-verbal, karena busana ternyata mengandung simbol-simbol yang memiliki
beragam makna. Busana dalam konteks sosial sebagai kulit sosial dan kebudayaan.
Sebagai ibu Negara gaya busana menjadi sesuatu yang penting karena lewat busana
secara tidak langsung dapat mencitrakan kebudayaan Negara. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya busana Siti Hartinah Soeharto sebagai
ibu Negara dan pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia.
Penelitian ini membahas (1) Bagaimana gaya busana yang dipakai Siti
Hartinah sebagai ibu Negara Indonesia menjadi simbol nasionalisme wanita
indonesia? (2) Bagaimana pengaruh gaya busana Siti Hartinah terhadap masyarakat
Indonesia. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan
sejarah, yang mencakup empat tahapan yaitu mengumpulkan sumber, kritik sumber,
interpretasi, dan historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya busana Siti Hartinah sebagai
ibu Negara yang selalu memakai kebaya, kain, dan konde Jawa merupakan bagian
dari bentuk Jawanisasi pada pemerintahan Orde Baru. Kebaya yang berasal dari
kebudayaan Jawa ini dimasukkan kepada masyarakat Indonesia untuk mengembalikan
nilai-nilai budaya Indonesia. Selain itu kebaya juga dibentuk untuk
meningkatkan nasionalisme bangsa serta membentuk identitas wanita Indonesia
yang menjunjung tinggi nilai kodrati perempuan. Busana kebaya Bu Tien
merepresentasikan sikap keibuan, keluguan dan kesederhanaan perempuan Indonesia
dalam berbusana. Gaya busana Bu Tien juga mempunyai dampak terhadap masyarakat
Indonesia pada bidang budaya, kebaya bu tien merupakan bentukdari politik
penasioanalisasian kebudayaan jawa oleh Orde Baru, selain itu kebaya Bu Tien
dijadikan sebagai senjata dalam menghadapi modernisasi dalam bidang busana dan
kebaya juga digunakan sebagai alat diplomasi sehingga kebaya semakin dikenal
oleh dunia internasional. Pada bidang ekonomi yaitu, dengan penggunaan kebaya
sebagai busana nasional wanita Indonesia sehingga mengakibatkan daya serap
pasar domestik meningkat dan pondasi industry nasional menjadi semakin kuat.
Pada bidang sosial yakni terciptanya kelas sosial yang mengidentifikasikan
penggunaan kebaya sebagai kelas menengah ke atas.
Penulis: ERIKA YUASTANTI,
Yohanes Hanan Pamungkas
Kode Jurnal: jpsejarahdd160073