ASPEK-ASPEK HISTORIS TRADISI SANGGRING (KOLAK AYAM) DI DESA GUMENO KABUPATEN GRESIK
Abstrak: Manusia selalu hidup
berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Dari hubungan sosial ini
lahir kebudayaan yang dijalankan oleh pendukungnya. Di Desa Gumeno terdapat hasil
kebudayaan yang hingga saat ini dipercaya sebagai kebudayaan lokal Desa Gumeno.
Kebudayaan tersebut dituangakan dalam bentuk sebuah tradisi yang dikenal dengan
Tradisi Sanggring / kolak ayam. Tradisi Sanggring diteruskan dari generasi
terdahulu ke generasi selanjutnya melalui oral history atausejarahlisan.
Tradisi Sanggring termasuk folklor atau tradisi lisan yang masuk dalam kelompok
folklore sebagian lisan yang upacaranya dilaksanakan hingga saat ini, dengan
tetap menjaga tradisi tanpa merubahnya.
Tradisi Sanggring tidak muncul begitu saja di dalam masyrakat Gumeno,
tetapi terdapat proses panjang di dalamnya. Proses tersebut berupa sejarah yang
dipercaya masyarakat Gumeno sebagai awal munculnya Tradisi Sanggring. Sejarah
tersebut tidak dapat dilepaskan dari peranan pemerintahan Giri abad XV-XVII
khususnya di bawah pemerintahan Sunan Dalem. Masyarakat Gumeno tetap
melaksanakan Tradisi Sanggring sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Sunan
Dalem, meskipun terdapat beberapa perbedaan dikarenakan adanya perubahan zaman,
seperti perubahan alat, jumlah bahan, dan lainnya.
Di dalam pelaksanaan Tradisi Sanggring terdapat nilai-nilai sosial,
ekonomi, budaya, dan nilai religi. Nilai-nilai ini mengandung makna yang begitu
dalam pada masyarakat. Selain nilai-nilai tersebut, di dalam pelaksanaan tradisi
Sanggring juga terdapat makna simbolis dari waktu, tempat, pembuat, ubarampe,
dan ujub.
Penulis: Siti Mufarohah, Aminuddin
Kasdi
Kode Jurnal: jpsejarah&umumdd140250