FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)
ABSTRAK: Telah dilakukan
penelitian tentang fraksinasi
dan identifikasi senyawa
tanin dari daun
belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi
L.). Isolasi senyawa
tanin dari daun
belimbing wuluh dilakukan
dengan cara maserasi menggunakan pelarut
aseton : air
(7:3) selama 3x24
jam dengan bantuan
shaker, kemudian dilakukan
fraksinasi. Pemisahan senyawa tanin
dari ekstrak dilakukan
dengan kromatografi lapis
tipis (KLT) analitik
untuk mencari eluen terbaik
dengan variasi eluen
yaitu n-butanol :
asam asetat :
air (BAA) (4:1:5),
etil asetat :
kloroform : asam asetat 10% (15:5:2), asam asetat glasial
: H2O : HCl pekat (Forestal) (30:10:3), metanol : etil asetat (4:1), etil
asetat : metanol : asam
asetat (6:14:1), toluen
: etil asetat
(3:1), kemudian dilanjutkan
pemisahan dengan KLT
preparatif. Identifikasi senyawa tanin dilakukan dengan spektrofotometer
UV-Vis dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak dari
daun belimbing wuluh
mengandung senyawa tanin, didukung dari uji fitokimia dari
ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa tanin. Eluen terbaik dalam
pemisahan senyawa tanin
dengan KLT analitik
adalah n-butanol :
asam asetat :
air (BAA) (4:1:5)
yang dapat digunakan dalam
pemisahan dengan KLT
preparatif. Eluen ini
memisahkan 3 noda
dengan nilai Rf
0,53; 0,61; dan 0,68. Berdasarkan hasil analisis
spektrofotometer UV-Vis, isolat 2 dengan nilai Rf 0,61 memiliki panjang
gelombang maksimum sebesar 331
nm. Hasil identifikasi
dengan FTIR menunjukkan
serapan-serapan yang spesifik
dari senyawa tanin seperti
rentangan asimetri OH
pada bilangan gelombang
3372,4 cm-1, overtone
aromatik pada bilangan gelombang
2071,8 cm-1, rentangan
cincin aromatik pada
1625,8 cm-1 dan
benzena pada 782,5
cm-1, sehingga senyawa tanin yang diduga adalah
flavan-3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'-pentaol.
Kata kunci: daun
belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi L), tanin,
kromatografi lapis tipis
(KLT), spektrofotometer UV-Vis,
spektrofotometer FTIR
Penulis: Elok Kamilah Hayati,
A. Ghanaim Fasyah, dan Lailis Sa’adah
Kode Jurnal: jpkimiadd100225