PROFIL PROBLEM EMOSI/ PERILAKU PADA REMAJA PELAJAR SMP-SMA DI KOTA SEMARANG

Abstrak: Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  profil  problem  emosi/perilaku  pada  remaja  pelajar  SMP  dan SMA  di  Kota  Semarang,  Jawa  Tengah.  Subjek  penelitian  ini  adalah  568  siswa-siswi  kelas  VII  dan  kelas  X, berusia antara 13-17 tahun, laki-laki maupun perempuan. Data problem emosi dikumpulkan menggunakan Youth Self Report (YSR) edisi Bahasa Indonesia. Hasil analisis data  menunjukkan bahwa remaja SMP memiliki lebih banyak  problem  emosi/perilaku  daripada  remaja  SMA  (t(566)  =  2,08;  p  =  0,038),  terutama  dalam  hal  bergaul (t(566)  =  2,92;  p  =  0,004);  berpikir  (t(566)  =  2,47;  p  =  0,014);  keluhan  somatik  (t(566)  =  2,98;  p  =  0,002); melanggar  aturan  (t(566)  =  6,63;  p  <  0,001);  dan  externalizing  problem  (t(566)  =  3,37;  p  =  0,001).  Perbedaan gender  tampak  pada  perbedaan  domain  problem  emosi  subjek.  Pada  kelompok  remaja  SMP,  perempuan  pada umumnya  memiliki lebih banyak problem emosi daripada laki-laki (t(335) =  -3,55; p < 0,001), terutama dalam hal  kecemasan/depresi  (t(335)  =  -6,51;  p  <  0,001);  menarik  diri  dari  pergaulan  (t(335)  =  -4,26;  p  <  0,001), keluhan  somatik  (t(335)  =  -2,86;  p  =  0,004);  kesulitan  bergaul  (t(335)  =  -3,30;  p  =  0,001),  memusatkan konsentrasi (t(335) =  -2,39; p = 0,017); dan internalizing problem (t(335) =  -5,76; p < 0,001). Sedangkan pada remaja SMA, laki-laki lebih sering mengalami externalizing problem (t(229) = 2,10; p = 0,037) dan lebih banyak melanggar  aturan  (t(229)  =  4,44;  p  <  0,001)  daripada  perempuan.  Sebaliknya,  perempuan  lebih  sering mengalami  keluhan  fisik  karena  problem  psikologis  daripada  laki-laki  (t(229)  =  -3,09;  p  =  0,001).  Problem emosi  remaja  perlu  mendapatkan  perhatian  serius  dan  penanganan  segera.  Diperlukan  intervensi  yang  bersifat preventif  maupun  kuratif  yang  sensitif  terhadap  gender  dan  usia  serta  melibatkan  lingkungan  terdekat  remaja (orangtua, sekolah, dan teman sebaya). 
Kata kunci: problem emosi, problem perilaku, remaja, SMP, SMA, gender, Semarang
Penulis: Annastasia Ediati
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd150071

Artikel Terkait :