Perbedaan Lama Waktu Moulting Kepiting Bakau (Scylla serrata) Jantan dengan Metode Mutilasi dan Ablasi
ABSTRAK: Kepiting bakau hasil
tangkapan alam memiliki nilai ekonomi tinggi. Sebagian dari tangkapan alam
terdapat kepiting soka dengan waktu moulting yang relatif lama yaitu sekitar 2
– 3 bulan. Kebutuhan kepiting moulting selalu meningkat sehingga perlu
diupayakan budidaya kepiting bakau secara intensif untuk menghasilkan kepiting moulting.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh mutilasi kaki
jalan dan pengikatan tangkai mata (ablasi) terhadap lama waktu moulting
kepiting bakau jantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental.
Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali
ulangan. Perlakuan terdiri atas mutilasi sepasang kaki jalan ke-1, ke-2, dan
ke-3, sepasang capit, sepasang capit dan semua kaki jalan, dan ablasi tangkai
mata. Kepiting yang digunakan adalah kepiting bakau dengan karapas yang masih
keras. Parameter uji adalah lama waktu
moulting kepiting bakau yang
dihitung mulai kepiting berkarapas keras hingga mengalami moulting.
Data yang diperoleh berupa perbedaan lama waktu moulting
kepiting bakau yang menggunakan metode mutilasi, ablasi, maupun kontrol
dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa metode mutilasi dan ablasi dapat mempercepat lama waktu moulting kepiting bakau. Perlakuan mutilasi
sepasang capit dan seluruh kaki jalan merupakan perlakuan yang menghasilkan
waktu moulting terbaik, yaitu 17 – 23 hari dibandingkan dengan perlakuan ablasi
maupun kontrol.
Penulis: Muhammad W. Habibi,
Dyah Hariani, Nur Kuswanti
Kode Jurnal: jpbiologidd130551